Mohon tunggu...
YOSEF PASKAH
YOSEF PASKAH Mohon Tunggu... Freelancer - Pustakawan

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Akhirnya Kumenemukanmu

6 Mei 2022   10:57 Diperbarui: 6 Mei 2022   10:59 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dulu, aku dikenal sebagai orang yang paling buruk diantara teman-teman sebaya. Tingkah laku yang diam, dingin, dan tanpa perasaan itulah aku. Selama tujuh tahun lamanya aku menutup diri dari kehidupan yang sebenarnya. Aku yang cuek, aku yang hanya mengikuti apa perintah pacarku, aku menjadi pribadi yang tidak bebas. Bagaimana tidak, aku tidak di bolehkannya menjadi lelaki yang sesungguhnya. Aku hanya diminta dan dipaksa untuk menjadi "budak cintanya" demi kebahagiaannya. Lelah, letih, dan tidak berdaya aku rasakan selama tujuh tahun. Lebih dari itu, aku juga merasakan rasa bosan, sakit secara psikis dan fisik yang terus dilakukannya demi memenuhi rasa bencinya terhadapku. Perasaan takut, itulah yang setiap hari menghantuiku.Cacian, omelan, serta marah menjadi makanan sehari-hariku bersamanya. Tidak ada rasa cinta. Satu hal yang kuharapkan "kapan ini akan berakhir?"

Sampai pada akhirnya, aku menemukan sosok wanita yang menurutku sudah menjawab semua keinginanku. Selama hampir setahun, aku menghabiskan waktu yang sia-sia semenjak aku putus dari pacarku. Aku mengeluarkan berbagai tenaga, waktu, serta uangku sendiri demi sosok pendamping hidup. Pada akhirnya bapak "menitipkan" aku pada seorang pengurus lingkungan yang sampai hari ini aku bersamanya. Hanya berselang seminggu aku telah diterima untuk mendampingi hidupku.

Bahagia, bersyukur, dan lega rasanya. Aku seperti diselamatkan-Nya. Aku Bahagia sekali karena aku merasa disayang, aku merasa d peluk oleh-Nya lewat wanita yang mendampingiku. Ingin ku menangis merasakan kebahagiaan yang tiada tara dari Allah. Aku kini hidup baru oleh belas kasihan Tuhan.  Terima kasih Tuhan.

Perjalanan mempertahankan hubungan memang tidaklah mudah. Perlu support dan dukungan dari orang-orang disekitar terutama dukungan dari orang tua. Puji Tuhan, orang tuaku menyetujui hubungan ini. Tentu, aku tidak akan menyia-nyiakan dia karena aku sayang padanya. Semoga, aku dan dia, semakin hari semakin di pupuk rasa cinta, rasa kasih sayang dan dijauhkan dari hal-hal yang dapat memisahkan aku dengan dia. Semoga dia juga begitu. Amin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun