Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gereja Berwajah Migran sedang Berziarah Menuju Tanah Harapan

10 Juli 2025   19:49 Diperbarui: 10 Juli 2025   19:49 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertemuan pastoral regio Nusra XII (Tribunnews.com)

Pertemuan Pastoral para Uskup Regio Nusa Tenggara di Larantuka, Kota Reinha (1-5/7/2025) diwarnai suasana refleksi dan diskusi mendalam tentang peradaban manusia sebagai migran dan perantau.

Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia pada hakekatnya adalah peziarah di bumi ini. Sebagai peziarah, manusia dipanggil untuk berjalan mengarungi zaman menuju tanah idaman yang oleh kitab suci disebut sebagai negeri yang penuh dengan susu dan madu. 

Tanah tujuan migrasi manusia selalu menjanjikan kesejahteraan. Karena itu supaya mencapai negeri idaman yang penuh dengan susu dan madu para migran dan perantau mesti membekali diri dengan berbagai dokumen sebagai prasyarat menjadi migran dan perantau yang legal.

Dalam kenyataan bumi Nusra yang selalu menjadi penyumbang migran dan perantau terbesar di tanah air ke negeri Jiran Malaysia sebagian terbesar pergi tanpa dokumen yang resmi. Maka mereka sering menjadi sorotan dan tak jarang selalu dikejar aparat keamanan.

Tulisan ini hendak menyoroti alasan-alasan terjadinya migran dan perantau, inspirasi teologis biblis, dan solusi praktis pastoral terhadap masalah migran perantau di Nusa Tenggara.

Alasan-Alasan Terjadinya Migrasi Manusia

Dalam diskusi dan refleksi mengenai berbagai persoalan yang dihadapi manusia di tanah airnya dan mendorongnya untuk melakukan migrasi ke tempat yang baru disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

1.   Banyak keluarga yang hidup dalam kondisi kemiskinan

Kondisi ini menyebabkan manusia mau tidak mau harus melakukan migrasi sebagai salah satu pilihan untuk memperbaiki nasibnya di tempat yang baru. 

Kemiskinan yang selalu digadang-gadang sebagai alasan itu sebenarnya merupakan akibat dari lemahnya etos kerja, adanya mental konsumtif, praktek adat yang membelenggu, dan penghasilan yang rendah dapat memicu terjadinya migran dan perantau.

2.   Dorongan untuk mencari kehidupan yang lebih baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun