"Pelestarian budaya tidak berarti menghina atau tidak menghormati budaya lain" = Cesar Chavez (1927-2006), seorang Pemimpin Buruh.
Apa Itu Festival Budaya Atoin Pah MetoÂ
Festival budaya Atoin Pah Meto di Kota Sari, Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Propinsi Nusa Tenggara Timur, biasanya dilakukan tiap tahun dalam rangka memperingati hari ulang tahun kota tersebut.Â
Acara festival budaya Atoin Pah Meto ini menampilkan berbagai atraksi budaya seperti karnaval budaya, pameran pembangunan, dan berbagai perlombaan seni tradisional Atoin Pah Meto atau yang biasa dikenal dengan Orang Dawan.Â
Atoin Pah Meto atau yang biasa dikenal dengan suku Dawan atau suku Atoni yaitu suatu suku bangsa yang mendiami pulau Timor, tepatnya di wilayah Timor Barat Indonesia dan enklave Oecussi-Ambeno, Timor Leste.Â
Suku Atoni ini umumnya tersebar di sebelah barat daratan Pulau Timor yang disebut Atoni Pah Meto atau orang-orang dari tanah kering. Suku Atoni ini memiliki bahasa yang unik yang  disebut Uab Meto atau bahasa Dawan.Â
Festival Atoin Pah Meto adalah atraksi budaya dengan menampilkan berbagai budaya dari Atoin Pah Meto yang merupakan penghuni asli kabupaten Timor Tengah Utara, berupa aneka tarian, lagu, dan atraksi lainnya yang lahir dari kehidupan pertanian dan peternakan di pulau Timor.
Tujuan utama dari penyelenggaraan festival tersebut adalah untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya lokal serta mempererat tali persaudaraan antarwarga yang tinggal dan menetap di kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Festival budaya yang diadakan saban tahun ini tidak hanya menjadi ajang hiburan bagi masyarakat, tetapi juga memiliki tujuan pendidikan dan pelestarian budaya.Â
Karena itu, melalui festival kebudayaan ini, generasi muda mulai dari siswa PAUD, Sekolah Dasar, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi diajak untuk mengenal, memahami, dan mencintai budaya daerah mereka yaitu sebagai budaya Atoin Pah Meto.Â
Mereka bukan hanya diajak untuk menjadi penonton, tetapi mereka sendiri ikut terlibat dalam melakonkan setiap gerakan tarian dan lagu sehingga mereka sendiri dapat mengetahui dan memahami kebudayaannya sejak dini.
Selain itu, festival ini juga menjadi ajang promosi pariwisata daerah, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang dan menyaksikan langsung keunikan budaya kota sari Kefamenanu.