Mohon tunggu...
Yopi Ilhamsyah
Yopi Ilhamsyah Mohon Tunggu... Dosen - Herinnering

Herinnering

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kolonel Hujan di Tengah Palagan (Bagian 3)

21 April 2020   13:01 Diperbarui: 21 April 2020   13:03 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Van Daalen yang tersinggung pulang ke Belanda dan meninggal dunia enam tahun setelah kegagalan ekspedisi pertama Belanda di Aceh yang sempat dipimpinnya. 

Kelak 30 tahun kemudian hadir van Daalen lain, cucunya yang melegenda di Aceh karena kebiadabannya kala memimpin ekspedisi militer Belanda di Tanah Gayo dan Alas.

Suasana masih hujan kala mobil yang saya kendarai melewati depan Mesjid Raya Baiturrahman bagian utara di dekat pintu masuk. Di sana terpahat sebuah prasasti yang menjadi lokasi Kohler tewas tertembak sniper Aceh.

Sebelum mesjid direnovasi, lokasi tersebut dapat dengan mudah dikenali lewat keberadaan pohon Geulumpang atau disebut juga Kohlerboom (bahasa Belanda untuk pohon Kohler). Tetapi sekarang lokasi prasasti sudah dipindahkan dari tempat asalnya ke area luar yang masih berada di halaman mesjid. 

Dari halaman mesjid ini pula sang kolonel hujan, deputi panglima, memimpin sisa-sisa pasukan besar Belanda menyerang keraton yang berujung kehancuran dan minta pulang ke Batavia karena kehujanan. Hmmm… Hujan memang membawa berkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun