Van Daalen yang tersinggung pulang ke Belanda dan meninggal dunia enam tahun setelah kegagalan ekspedisi pertama Belanda di Aceh yang sempat dipimpinnya.Â
Kelak 30 tahun kemudian hadir van Daalen lain, cucunya yang melegenda di Aceh karena kebiadabannya kala memimpin ekspedisi militer Belanda di Tanah Gayo dan Alas.
Suasana masih hujan kala mobil yang saya kendarai melewati depan Mesjid Raya Baiturrahman bagian utara di dekat pintu masuk. Di sana terpahat sebuah prasasti yang menjadi lokasi Kohler tewas tertembak sniper Aceh.
Sebelum mesjid direnovasi, lokasi tersebut dapat dengan mudah dikenali lewat keberadaan pohon Geulumpang atau disebut juga Kohlerboom (bahasa Belanda untuk pohon Kohler). Tetapi sekarang lokasi prasasti sudah dipindahkan dari tempat asalnya ke area luar yang masih berada di halaman mesjid.Â
Dari halaman mesjid ini pula sang kolonel hujan, deputi panglima, memimpin sisa-sisa pasukan besar Belanda menyerang keraton yang berujung kehancuran dan minta pulang ke Batavia karena kehujanan. Hmmm… Hujan memang membawa berkah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H