Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Wilds", Sembilan Wanita di Satu Pulau Penuh Rahasia

27 Februari 2021   20:11 Diperbarui: 28 Februari 2021   14:13 5497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis tidak pernah berekspektasi sebelumnya terhadap serial yang akan dibahas pada tulisan kali ini. Mengingat pada awalnya penulis hanya tertarik pada sinopsis singkat dan cover serial ini yang memang terlihat baik.

Namun setelah menjajal episode pertamanya, penulis ternyata langsung jatuh hati dan memutuskan untuk menyelesaikan series 10 episode ini. Di mana cukup 2 hari saja waktu yang dibutuhkan penulis untuk menyelesaikan series ini.

The Wilds pada awalnya terasa seperti serial televisi Lost yang cukup populer pada masanya. Di mana serial Lost menceritakan sekelompok orang yang terjebak di sebuah pulau terpencil pasca kecelakaan pesawat dan harus menjalani lika-liku kehidupan selama di pulau tersebut.

The Wilds pun seperti itu. Menceritakan tentang sekelompok remaja wanita yang terjebak di sebuah pulau terpencil pasca kecelakaan pesawat pribadi yang mereka alami pada saat perjalanan menuju program retreat yang cukup eksklusif tersebut.

Sumber: EW.com
Sumber: EW.com
Ke-9 wanita itu adalah Leah (Sarah Pidgeon), Toni (Erana James), Shelby (Mia Healey), Nora Reid (Helena Howard), Rachel Reid (Reign Edward), Martha (Jenna Clause), Dot (Shannon Berry), Fatin (Sophia Ali), serta Jeanette (Chi Nguyen).

Mereka bisa dibilang adalah sekelompok remaja yang memiliki problem terkait kesehatan mentalnya. Ada yang depresi karena patah hati, ada yang merasa minder, ada yang tersiksa karena harus menutupi jati diri yang sebenarnya, hingga ada yang merasa lelah dan salah arah terkait keputusan-keputusan yang diambil dalam hidupnya.

Terdamparnya mereka di pulau misterius itu pun kemudian memaksa mereka untuk mencoba bertahan hidup menggunakan berbagai survival skill yang mereka tahu dari pengalaman pribadi maupun dari program televisi. Memanfaatkan berbagai barang dari pesawat yang terdampar bersama mereka, mereka pun mencoba untuk bertahan sebisa mungkin sambil berharap datangnya bantuan yang entah kapan sampainya.


Namun semakin mereka menelusuri pulau tersebut dan mencoba memahami berbagai kejanggalan yang terjadi selama di sana, sedikit demi sedikit jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka pun muncul ke permukaan. Terlebih setelah kematian Jeanette yang sedikit menumbuhkan kecurigaan di antara mereka.

Mereka berusaha untuk tetap sadar dan memahami apa yang terjadi sambil menyadari bahwa bukan tanpa alasan mereka bersama-sama di pulau tersebut. Ada rahasia berupa tangan dan mata yang mungkin mengawasi mereka dari kejauhan, yang memiliki ambisi terkait keberadaan mereka di sana.

***

Sumber: EW.com
Sumber: EW.com
Pada dasarnya The Wilds adalah sebuah serial dengan genre survival/thriller yang pastinya memiliki misteri untuk dinikmati bahkan dipecahkan penontonnya. Survival stylenya mungkin terlihat mirip dengan Lost, namun konflik dan misteri yang dibawanya jelas berbeda jauh.

The Wilds memang membawa berbagai isu sosio politik yang berkembang saat ini ke dalam cerita bersambungnya. Namun berbagai hal tersebut mampu disampaikan dengan ringan dan mudah dimengerti.

Indiewire.com
Indiewire.com
Sangat jelas bahwa The Wilds membawa tema woman empowerement yang kental. Bisa terlihat juga dari minimnya aktor pria di dalam serial ini. Namun yang membuat penyampaiannya sangat baik adalah bahwasanya The Wilds bukanlah serial dengan tema isu woman empowerement yang mengangkat persoalan "standar" seperti melawan toxic masculinitysemata.

Karena meskipun sindiran terhadap toxic masculinity tetap ada, namun The Wilds justru lebih menunjukkan tema perlawanan terhadap toxic feminity yang muncul karena berbagai faktor internal maupun eksternal para wanita tersebut. Toxic feminity yang terkadang justru menghambat perkembangan wanita dalam karir maupun berbagai aspek kehidupan lainnya.

Sumber:denofgeek.com
Sumber:denofgeek.com
Contohnya seperti bagaimana usaha mereka melawan beauty standard yang tercipta di tengah masyarakat, melawan sakit hati yang seringnya muncul karena perasaan lebih dominan daripada logika, hingga usaha dalam melawan stigma negatif terkait ketidakmampuan wanita dalam mengerjakan berbagai pekerjaan yang identik dengan laki-laki.

Selain itu The Wilds juga berhasil menyuarakan isu sosial lainnya seperti kesetaraan ras, bisnis dalam balutan agama, hingga efek samping keterbukaan di era sosial media. Deretan sub-issue yang pembahasannya memang sedang populer akhir-akhir ini.

The Wilds bisa dibilang sebuah series yang pacenya sangatlah lambat. Hal itu disebabkan masing-masing karakter memiliki porsi penceritaan tentang latar belakang mereka di tiap episodenya. Hal itu jugalah yang lantas membuat 10 episodenya selalu memiliki 3 alur cerita, yang terbagi antara flashback, kejadian saat ini, hingga kejadian sesudahnya.

Sumber: rogerebert.com
Sumber: rogerebert.com
Alur mundur atauflashbackdigunakan untuk menjelaskan siapa diri mereka masing-masing hingga bagaimana akhirnya mereka bisa mengambil program perjalanan retreat tersebut. Sedangkan cerita mereka selama di pulau masuk ke dalam cerita kejadian saat ini. Alur maju lantas digunakan untuk memberikan berbagai macam tanda bagi penonton untuk menyelesaikan misteri dan berbagai rahasianya.

Namun meskipun terasa cukup lambat, The Wilds berhasil membuat akhir tiap episodenya terasa menarik hingga kita ingin terus lanjut binge watching. Hal itu dikarenakan para sutradara dan penulis skripnya dengan lihai membahas tentang berbagai misteri dan rahasia beberapa menit jelang satu episode berakhir. Suguhan seperti ini tentu saja membuat rasa penasaran penonton membuncah bukan?

Bahkan menariknya lagi adalah bahwasanya kesembilan wanita tersebut tidak ada yang terlihat sebagaisupporting actress. Semua pemeran wanita di serial ini terlihat sebagai tokoh utama. Hal itu dikarenakan setiap karakter di film ini dibekali porsi penceritaan yang sama rata, sehingga semuanya memiliki peran penting tanpa terasa ada tokoh atau karakter yang tampil sia-sia.

Semakin menarik ketika tiap aktris di sini berhasil memberikan diferensiasi antar karakter dengan sangat baik. Sehingga kalaupun kita sebagai penonton terkadang lupa nama karakternya namun kita masih ingat akan kebiasaan, ciri khas, dan sifat dari masing-masing karakter tersebut. Dua jempol untuk penokohan di serial ini.

Sumber: salon.com
Sumber: salon.com
Sementara dari sisi sinematografi tidak ada yang spesial. Bahkan bagi penulis, rasanya sama dengan apa yang ditampilkan pada series Prime Video lain yang dibintangi Julia Roberts, yang juga pernah penulis bahas berjudul Homecoming (baca di sini).

Namun untuk visualnya sangatlah memanjakan mata. Karena penonton kerap disuguhi pemandangan pantai, laut, dan hutan yang masih sangat alami. Semacam penyegaran untuk kita yang sudah rindu bepergian ke tempat seperti itu di masa pandemi ini, heuheu.

Oh iya, serial ini juga kerap menampilkan berbagai trik untuk survival selama di alam bebas. Mulai dari pengamalan fisika standar, pengetahuan obat-obatan, dan pemanfaatan berbagai barang yang ada sebagai pertolongan pertama. Tentunya ini menjadi semacam pelajaran menarik yang bisa penonton serap sebagai pengetahuan umum.

Pemilihan musiknya pun cukup menarik dengan gabungan musik legendaris dan musik khas pada film remaja lainnya. Misalnya Starship-Nicki Minaj, School-Nirvana hingga Bomb Intro/Pass That Dutch-Missy Elliot. Dengan yang paling mencuri perhatian adalah penggunaan lagu Raise Your Glass milik penyanyi P! nk dan O Holy Night versi Josh Groban, yang muncul pada momen-momen tak terduga di serial ini.

Penutup

Sumber: Primevideo.com
Sumber: Primevideo.com

Bagi penulis, The Wilds cukup memuaskan sebagai serial bertemakan survival/thriller/mistery. Semua elemen yang dibutuhkan dalam genre tersebut disajikan dengan sangat baik, pun dengan porsi yang sangat berimbang di setiap episodenya.

Meskipun secara keseluruhan tone serial ini cukup gelap, namun di tiap episodenya penonton selalu disuguhi beragam cerita mulai dari lucu, haru, menyebalkan, dan juga romantis. Tentu saja hal ini membuat tiap episodenya terasa segar dan tidak membosankan.

Kekurangan hanya penulis rasakan pada alur cerita yang sangat lambat serta beberapa momen di pulau misterius tersebut yang terasa kurang masuk akal. Ya, meskipun berbagai kekurangan di film ini berhasil ditutupi oleh dalamnya penceritaan dan misteri yang nampak terus terjaga bahkan belum selesai hingga musimnya berakhir.

8/10 skor yang penulis berikan untuk serial ini.

Jadi, tertarik menyaksikan serial ini? The Wilds tayang eksklusif di platform streaming Amazon Prime Video dengan durasi sekitar 45 menit per episodenya.

Selamat menonton, happy weekend, dan salam Kompasiana.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun