Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Endgame", antara Ambisi dan Peluang Meraih Oscar

14 Mei 2019   01:47 Diperbarui: 14 Mei 2019   10:24 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum melanjutkan ke dalam pembahasan lengkap, tulisan ini dimaksudkan sebagai penutup dari rangkaian tulisan saya mengenai pembahasan film Avengers: Endgame yang dua tulisan sebelumnya bisa dibaca pada tautan "Avengers:Endgame", Konklusi Epik dari Babak Akhir yang Emosional dan Menanti Rencana Besar Marvel Pasca " Endgame".

Menutup pembahasan tentang film yang menjadi fenomena global ini dengan membahas ambisi sekaligus peluang yang mungkin didapatkan di ajang Oscar 2020 kelak.

Ya, Endgame menjadi film MCU yang kabarnya akan jor-joran dikampanyekan untuk masuk dalam nominasi tertinggi di gelaran Oscar yaitu Best Picture. Sebuah nominasi bergengsi dimana MCU sejatinya sudah pernah memiliki wakilnya di kategori ini pada gelaran Oscar 2019 lalu lewat film Black Panther. 

Meskipun tidak menang, Black Panther menjadi film superhero pertama yang masuk dalam kategori ini dan menjadi pembuka jalan bagi genre ini untuk bisa bersaing di kategori tertinggi tersebut.

Mirror.co.uk
Mirror.co.uk

Oscar sendiri nyatanya nampak belum begitu bersahabat dengan film superhero, dalam hal ini film-film MCU. Dimana dalam 11 tahun perjalanan MCU, hanya Black Panther yang berhasil menyabet gelar di tiga kategori yaitu Best Costume Design, Best Production Design dan Best Original Score, hingga puncaknya dinominasikan di kategori Best Picture. Sementara film MCU lainnya masih cukup melempem untuk bersaing di ajang tersebut.

Namun Endgame tentu saja memiliki banyak hal berbeda yang menyebabkan Marvel begitu percaya diri menjagokannya. Tak hanya itu, Best Picture untuk sebuah film superhero tentunya memiliki banyak hal positif meskipun memang tetap akan menyisakan pro dan kontra.

So, langsung saja kita masuk ke dalam pembahasan peluang, ambisi bahkan hal-hal lainnya dalam pembahasan Oscar untuk Endgame.

Sebuah Penghargaan Atas Inovasi Kevin Feige

Kevin Feige(variety.com)
Kevin Feige(variety.com)

Best Picture meskipun lebih sering menjadi lambang akan film dengan sisi teknis berkualitas tinggi ataupun film dengan pesan cultural movement yang kental, pada kenyataannya tak hanya berbicara soal sisi teknis film semata. Lebih dari itu, piala Best Picture yang sedari awal ditujukan kepada produser suatu film, juga menjadi semacam penghargaan terhadap visi sang produser dalam mempersembahkan film hingga bisa dinikmati dan memberi dampak bagi masyarakat luas.

Kemenangan TLOTR (empireonline.com)
Kemenangan TLOTR (empireonline.com)

The Lord of The Rings: The Return of The King garapan Peter Jackson misalnya, menjadi jawara di kategori Best Picture setelah sebelumnya 11 kategori berhasil dimenanginya dari total 14 nominasi yang diterimanya. Karena selain menjadi penutup trilogi epik yang memiliki visual luar biasa, juga menjadi penghargaan atas adaptasi karya JRR Tolkien yang berhasil divisualisasikan dengan baik. 

TLOTR dianggap sebagai karya modern yang mampu menghidupkan semangat akan literasi klasik yang mungkin sempat terlupakan oleh generasi muda di era modern. 

Titanic garapan James Cameron juga seperti itu. Selain karena terus merajai puncak box office hingga gelaran Oscar 1998 diumumkan atau sekitar minggu ke-14 sejak rilis awalnya, Titanic juga dianggap sebagai paket lengkap sebuah film yang mungkin saat ini akan sulit ditemukan. Total 14 nominasi diterima Titanic dengan 11 diantaranya dimenangkan termasuk kategori pamungkas, Best Picture.

Vanityfair.com
Vanityfair.com

Titanic berhasil menjadi salah satu contoh peraih Oscar di era modern yang berhasil menggabungkan unsur hiburan, prestisius dan inovasi di saat yang bersamaan. 

Unsur hiburannya ada pada cerita cinta cheesy khas Romeo & Juliet yang begitu mudah diterima orang bahkan menjadi all-time favorite banyak orang. Unsur inovasi jelas tak lepas dari sosok James Cameron yang visioner, dimana berhasil menghidupkan visualisasi Titanic dan katastrofinya dengan begitu detail dan halus, meskipun di tahun tersebut teknologi masih sangat terbatas.

Sedangkan unsur prestisiusnya tak lain karena Titanic tak hanya menjadi film terlaris di dunia pada saat itu namun juga hampir menyapu bersih semua kategori yang ada sebelum diumumkan bahwa mereka juga layak menerima Best Picture. Tentu sangat berbeda dengan kondisi saat ini, dimana film-film peraih Best Picture belum tentu memperoleh pendapatan luar biasa di pasaran atau bahkan berhasil sapu bersih ragam kategori yang ada.

Forbes.com
Forbes.com

Namun pasca Titanic dan LOTR, justru film-film bergenre arthouse yang kembali mendominasi perolehan Best Picture. Tak ada lagi film blockbuster yang memperolehnya bahkan Avatar sekalipun. Maka ketika wacana Endgame akan dikampanyekan untuk masuk nominasi Best Picture, tentulah menjadi semacam angin segar karena sudah lama Best Picture tak dimenangkan oleh film blockbuster seperti ini.

Endgame tentu saja memiliki tiga unsur yang dulu juga dimiliki oleh Titanic. Unsur hiburan tentu tak perlu dipertanyakan lagi, karena Endgame menjadi film superhero yang menghibur tak hanya bagi penonton kasual namun juga para fans komik Marvel. 

Unsur prestisius juga ada berkat pendapatannya yang kini hampir menyamai Avatar yaitu di angka 2,48 Milyar USD. Jika penontonnya tak tergerus oleh kehadiran Pikachu, John Wick bahkan Aladdin, kemungkinan mencapai 2,7 Milyar USD yang kini diduduki Avatar, bisa dicapai dalam seminggu hingga 2 minggu ke depan.

Indiewire.com
Indiewire.com

Sementara dari sisi inovasi tentu saja Endgame menjadi semacam kulminasi atas inovasi yang pertama kali dicetuskan Kevin Feige 11 tahun silam. Konsep semesta yang digagas Feige, jelas menjadi inovasi yang juga mengubah peta perfilman dunia hingga saat ini.

Dahulu hal ini dianggap tak mungkin karena biasanya konsep semesta atau crossover hanya ada di serial televisi. Namun sekarang, nampaknya hampir semua studio mengadopsi konsep semesta untuk film-film unggulan yang mereka keluarkan. Feige jelas berhasil menjadikan MCU sebagai tolok ukur keberhasilan sebuah semesta di layar lebar.

Untuk itulah, bukan tak mungkin hal ini menjadi peluang akan keberhasilan Endgame menggenggam trofi Best Picture nantinya. 11 tahun perjalanan awal superhero Marvel menjadi bukti bahwa inovasi gila Feige justru menghadirkan konsep segar dan baru dalam industri film modern.

Marvelnewsdesk.com
Marvelnewsdesk.com

Feige jelas sangat layak menerima penghargaan tersebut. Karena tak hanya berhasil menelurkan belasan film dengan pendapatan ratusan hingga milyaran dollar AS, namun juga berhasil menancapkan pondasi film superhero berkelanjutan yang sangat kokoh, yang dahulu mungkin hanya sekadar bisa dinikmati dalam lembaran komik.

Maka dengan adanya konsep tersebut, superhero yang tak populer sekalipun seperti Ant-Man akan tetap dinanti kehadirannya karena menawarkan cerita yang memiliki hubungan kuat dengan film lainnya. Feige jelas patut mendapatkan apresiasi terkait pencapaian yang Ia buat. Film superhero menjadi berbeda sejak kehadirannya.

Konklusi atas Pondasi yang Dibangun 11 Tahun Silam

Vox.com
Vox.com

Sebelum adanya MCU, praktis hanya sedikit sekali aktor yang karakternya begitu melekat dengan peran superhero yang dimainkannya. Di era yang sama, Batman bahkan sudah berganti peran hingga 4 kali, sementara Superman sudah berganti sebanyak 2 kali. Mungkin hanya Hugh Jackman yang karakter Logan-nya begitu melekat saat itu bahkan hingga saat ini. Sementara Peter-nya Tobey juga harus berakhir di seri ketiga Spider-Man garapan Sam Raimi.

Namun sejak MCU muncul, akhirnya muncul kembali aktor-aktor yang peran superheronya begitu melekat hingga sulit tergantikan. Robert Downey Jr dengan Tony Stark-nya, Chris Evans dengan Steve Rogers-nya hingga generasi terbaru seperti Chadwick Boseman dengan T'Challa-nya.

Altpress.com
Altpress.com

11 tahun perjalanan MCU berhasil ditutup oleh Endgame dengan menunjukkan perkembangan karakter yang lebih kuat. Tony Stark contohnya, bagaimana dia berubah dari pribadi yang arogan hingga menjadi family man yang rela berkorban demi sesamanya, menjadi sebuah potret perubahan manusia yang nampak natural dan berhasil dibentuk dengan baik sepanjang 11 tahun ini. Dan mewujudkan perubahan tersebut tentu bukanlah perkara mudah.

Endgame juga berhasil menjadi konklusi yang kokoh dalam 11 tahun perjalanan MCU. Memang masih banyak ditemukan inkonsistensi terkait kesinambungan antara satu film dengan film lainnya. Namun dengan konklusi yang begitu megah disajikan oleh Endgame, menunjukkan bahwa pondasi yang dibentuk Iron Man 11 tahun lalu tak sia-sia.

Jika TLOTR yang "hanya" sebatas trilogi saja mampu mendapatkan trofi tersebut, bukankah MCU juga seharusnya mampu mendapatkan hal yang sama lewat Endgame? Apalagi ini menjadi penutup dari 21 film berbeda genre selama 11 tahun, dimana juga berhasil melahirkan banyak fans baru yang begitu masif di seluruh dunia.

Endgame dan Pondasi Keberagaman bagi MCU

Express.co.uk
Express.co.uk

Jika pesan mengenai keberagaman menjadi syarat utama sebuah film memenangi Oscar, maka Endgame pun sejatinya memiliki unsur tersebut. Seperti yang sudah saya bahas pada tulisan sebelumnya, Endgame memiliki banyak adegan yang menegaskan unsur keberagaman entah ras ataupun gender.

Dan sebagai jembatan menuju fase MCU selanjutnya yang konon akan mengedepankan unsur keberagaman, Endgame cukup sukses menanamkan pondasi yang kelak akan menjadi pembentuk film-film MCU lainnya yang akan semakin kaya baik tema maupun gagasan di masa-masa mendatang. Ya, Endgame bukan hanya menjadi akhir sebuah cerita, namun juga sebagai awal dari perjalanan MCU yang lebih ambisius lagi di masa mendatang.

Pentingnya Oscar Bagi Masa Depan Film Superhero

Reddit.com
Reddit.com

Bobot cerita yang dinaikkan oleh Russo bersaudara membuat Endgame memiliki jalan cerita paling kompleks dan dewasa dibandingkan film MCU lainnya. Hadirnya Endgame seakan membuat standar film MCU naik kelas dengan sendirinya, sehingga tak melulu dikenal sebagai film dengan jalan cerita standar dan itu-itu saja.

Memang DC sudah memulai lebih dulu kisah superhero yang lebih kelam dan dewasa lewat trilogi The Dark Knight garapan Christopher Nolan. Namun unsur-unsur film yang begitu rumit dan kompleks membuat The Dark Knight hanya bisa dinikmati oleh penonton dewasa yang sudah cukup mampu mencerna poin-poin krusial dalam filmnya.

The Dark Knight(Polygon.com)
The Dark Knight(Polygon.com)

Sementara MCU memang membangun dunia yang bisa dinikmati semua umur layaknya dunia yang dibangun pada semesta komiknya. Kalaupun ada 1-2 film yang lebih dewasa materinya semisal Captain America: The Winter Soldier dan Captain America: Civil War, hal itu masih cukup aman dikonsumsi dan memang harus dibuat demi terciptanya pondasi kokoh bagi kisah di Infinity War dan Endgame kelak. 

Maka jika kelak Endgame memenangkan kategori Best Picture, jelas menjadi bukti bahwa film superhero tak melulu harus kelam dan gelap untuk bisa menyajikan kisah yang dewasa, dramatis, dan penuh pesan sosial. Toh Endgame bisa mengakomodir unsur-unsur "film berat" tersebut dengan tetap menghibur di satu sisi. 

Whatculture.com
Whatculture.com

Apalagi seperti kita tahu, ke depan akan banyak sekali film superhero yang diangkat ke layar lebar entah dari DC ataupun Marvel. Maka dengan adanya film superhero yang memenangkan Best Picture, sudah pasti akan membuat tolok ukur baru yang lebih baik bagi film-film superhero kelak.

Karena diharapkan nantinya akan lebih banyak konsep cerita yang lebih segar dan tak berulang. Sehingga film superhero tak semata jualan visual dan unsur nostalgia, namun juga menyajikan kisah universal yang lebih memiliki nilai positif dan cerita yang berbobot.

Antara Ambisi dan Peluang

Forbes.com
Forbes.com

Pada akhirnya, jika melihat poin-poin diatas, Avengers:Endgame memang masih berada dalam persimpangan antara ambisi dan peluang. Disebut ambisi karena Marvel Studios perlu pembuktian lebih lagi untuk semakin menegaskan keberadaan MCU dan pengaruhnya selama lebih dari 1 dekade ini. Maka milyaran dollar yang "terbuang" meskipun memang kembali lagi berlipat kali ganda, nampak kosong jika tak ada gelar prestisius di tengah-tengahnya.

Disebut peluang karena memang ini jadi momen terbaik Marvel untuk mendapatkan piala yang telah lama diidam-idamkannya. Karena Avengers: Endgame tak hanya sekadar menyajikan film superhero dengan cerita antara kebaikan melawan kejahatan saja.

Lebih dari itu pesan positif tentang keberagaman, potongan adegan homage atau penghormatan terhadap berbagai film MCU selama 11 tahun perjalanan yang dibentuk Kevin Feige, serta tribut yang luar biasa terhadap 6 member originalnya, menjadi sebab mengapa Avengers:Endgame begitu spesial tak hanya bagi fans namun juga penonton kasualnya.

Cnet.com
Cnet.com

Avengers:Endgame tak sekadar menutup saga awal MCU, namun juga melengkapinya dengan berbagai momen. Momen nostalgia, momen membahagiakan hingga momen haru dimasukkan dengan porsi yang sesuai ke dalam sebuah film berdurasi 3 jam. Menjadikannya sebuah whole entertainment yang unik dan akan sulit terulang di masa depan.

Avengers: Endgame menjadi contoh nyata bagaimana konsep semesta berkelanjutan mampu membawa sebuah hubungan antara penonton dengan suatu tokoh dalam film ke tingkatan lebih lanjut. Dimana ketika mencapai babak akhir, pada akhirnya mampu menyentuh sisi personal tiap penontonnya dengan luar biasa.

Lantas apakah Endgame layak mendapatkan Best Picture? Saya pribadi akan menjawab layak. Namun jika ditanya apakah mampu memenangkannya di ajang Oscar 2020 kelak? Saya rasa masih terlalu dini untuk menjawab mengingat masih banyak film berkualitas lain yang siap menghadang laju Endgame di gelaran Oscar nanti.

npr.org
npr.org

Apalagi semuanya akan ditentukan lewat voter profesional yang ditentukan The Academy. Jika para voter tak merekomendasikan Endgame, maka jangankan memenangkan piala, dinominasikan pun mungkin saja tidak akan pernah.

Lalu, bagaimana menurut anda? Layak kah Oscar untuk Endgame?

Salam kompasiana.

TheVerge.com
TheVerge.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun