Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Other Side of the Wind", Karya Terakhir Orson Welles yang Tertunda 48 Tahun

12 November 2018   13:35 Diperbarui: 12 November 2018   20:56 1612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena tak bisa dipungkiri, potongan film yang tak lengkap serta perpindahan adegan antara film utama dan film dalam film, cukup sulit dicerna bagi siapapun yang mencoba menonton tanpa ada guidance. Selain itu dokumenter ini juga blak-blakan dalam menyajikan latar belakang Welles memproduksi film ini.

Jadi, memang harus sepaket dalam menikmati karya terakhir Orson Welles ini.


Masterpiece Bagi Para Penggemar Lama dan Baru

Themoviewaffler.com
Themoviewaffler.com
The Other Side of the Wind jelas menjadi masterpiece bagi siapapun yang menyaksikannya. Bagi para penggemar karya Welles garis keras, kehadiran film ini jelas menghilangkan dahaga akan karya Welles yang nampak tak akan pernah muncul lagi. Apalagi kehadiran film ini konon menandai keseriusan Netflix untuk menghadirkan semua film lawas Welles ke dalam media streaming tersebut yang tentunya dengan kualitas gambar yang lebih jernih.

Bagi para penggemar baru, film ini sukses membuat penasaran untuk menyaksikan karya Welles lainnya. Sajian filosofis dan kekuatan bercerita pada setiap filmnya, tentu akan menjadi faktor utama untuk mencari karya-karya Welles lainnya.

Penutup


Thefilmstage.com
Thefilmstage.com
Pada akhirnya The Other Side of the Wind menyajikan masterpiece terakhir khas Orson Welles untuk dunia. Bagi yang sudah familiar dengan film-film Welles, pasti sudah tidak asing dengan teknik pengambilan gambar Gary Graver yang berpindah-pindah dengan cepat namun tetap artistik khas Welles.

Gary Graver (KGBfilma.blogspot.com)
Gary Graver (KGBfilma.blogspot.com)
Oh iya, kehadiran Gary Graver juga patut diacungi jempol karena mampu merepresentasikan pemikiran aneh Welles terhadap filmnya ini. Apalagi jika melihat dokumenternya, catatan yang diberikan Welles untuk Graver sangat terperinci bahkan per adegan dibuat rincian bagaimana teknik pengambilan gambar yang diinginkan.

Sayang, faktor usia lah yang memisahkan Gary beserta deretan kru lainnya dengan dunia ini dan tentu saja tidak berkesempatan menyaksikan hasil akhir film ini.

Pun kehadiran dialog filosofis, penokohan kuat dan narasi yang cukup absurd pada adegan film dalam film, semakin menegaskan kejeniusan Welles dalam memproduksi film serta ciri khas yang tetap dipegangnya. Persis seperti quotes nya yang ditulis di awal tulisan ini. 

Bahkan, bukan tidak mungkin, di gelaran Oscar tahun depan film ini bakal mendapat apresiasinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun