Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Other Side of the Wind", Karya Terakhir Orson Welles yang Tertunda 48 Tahun

12 November 2018   13:35 Diperbarui: 12 November 2018   20:56 1612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produksi yang Terhambat

Imdb.com
Imdb.com
Filmnya sendiri selesai di tahun 1976 dengan mengemas 96 jam materi mentah yang belum diedit. Orson pun menginginkan filmnya di kisaran waktu 90-120 menit, sementara dia sendiri sudah mengemas 45 menit video yang diedit. Tentu saja masih menyisakan sekitar 70-an menit lagi untuk diselesaikan.

Film ini juga menggunakan sebagian besar dana milik Orson Welles sendiri. Hal itulah yang menyebabkannya kesulitan dana hingga harus turun kembali menjadi aktor di luar filmnya demi mendapat honor yang nantinya bisa digunakan untuk membiayai filmnya hingga selesai. Sayangnya hal itu tidak benar-benar bisa terwujud hingga ajal menjemput.

Cerminan Kehidupan Orson Welles dan Mencemooh Film Art ala Eropa

Film Art berjudul Blow Up (mubi.com)
Film Art berjudul Blow Up (mubi.com)
The Other Side of The Wind memang dibuat Orson Welles untuk mencemooh tipikal film nyeni ala Eropa yang jamak ditemukan di medio 60-an. Vulgar, eksploitasi ketelanjangan wanita, serta film yang tidak memiliki kesimpulan akhir yang jelas, merupakan contoh aspek yang coba dicemooh oleh Welles. 

Michelangelo Antonioni (guardian.com)
Michelangelo Antonioni (guardian.com)
Seperti yang disampaikannya pada sajian dokumenter They'll Love Me when I'm Die, karya-karya Michelangelo Antonioni diakui Welles menjadi ide dalam pembuatan cerita film dalam filmnya tersebut.


Selain itu, The Other Side of The Wind nampak menjadi cerminan dari kehidupan Orson Welles itu sendiri. Meskipun hal tersebut dibantah olehnya, namun tak bisa dipungkiri terdapat beberapa detail pada film yang nampak seperti Welles di kehidupan nyata. 

Karakter seorang sutradara terkenal yang kesulitan menyelesaikan film karena kurang dana, sutradara yang butuh film baru untuk memperbaiki reputasinya, serta sutradara yang tidak pernah menyelesaikan film karena kematiannya, merupakan 3 poin yang menyerupai Welles di dunia nyata.

Entah kebetulan atau ini memang merupakan titik tertinggi kejeniusan Welles yang meleburkan kehidupan nyatanya dengan kehidupan dalam film, yang pasti The Other Side of the Wind merupakan proyek ambisius Welles yang tidak bisa ditiru siapapun setidaknya sampai dengan hari ini.

Satu Paket dengan Film Dokumenter

thedigitalhash.com
thedigitalhash.com
Menikmati pengalaman menyaksikan The Other Side of the Wind secara utuh, ada baiknya juga menyaksikan dokumenternya yang berjudul They'll Love Me when I'm Die. Disitu dijelaskan lebih jauh tentang detail pada film The Other Side of the Wind yang mungkin cukup membingungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun