Tak Dianggap di Lapangan
Sebelum melangkah lebih jauh dari jenjang saya, tentu saya akan menceritakan suka dan duka saat menjadi reporter sebagaimana judul dalam artikel ini.
Saat mendapat teguran keras dari kantor, saya pikir hanya di dalam saja seakan-akan mendapatkan penolakan.
Siapa yang sangka ternyata di lapangan pun demikian.
Cukup banyak reporter dari media lain yang sepertinya tidak menghiraukan keberadaan saya sebagai reporter yang baru.
Beruntung ada beberapa reporter media lain yang menyambut saya dan membantu saat di lapangan.
Mereka juga mengatakan jika bekerja di lapangan memang demikian, jika ada yang baru tidak akan mendapat banyak respons yang baik terutama bagi kaum pria.
Akhirnya, mau tak mau saya harus berani pasang badan untuk sok asyik dan memperkenalkan diri.
Awalnya memang saya masih diacuhkan, tapi lama kelamaan, mulailah saya dianggap dan beberapa teman lapangan mulai banyak.
Bersahabat dengan Waktu
Bekerja sebagai reporter jelas kita harus bersahabat dengan waktu. Menjadi reporter, tak ada istilah libur di akhir pekan dan tanggal merah.