Biasanya situasi seperti ini membuat kita menjadi menyerah, malas untuk melihat ke atas, dan akhirnya memilih untuk menikmati tempat yang ada.
Apakah Candi Borobudur itu salah karena diletakkan di tempat paling tinggi? Tentunya tidak, yang salah adalah kita karena tak bisa bersabar dan tidak mau berkomitmen.
Atau mungkin saja di antara kita ada yang termakan oleh omongan netizen alias orang lain, jika hal yang kita lakukan merupakan hal biasa atau bukan hal yang mengagumkan, sehingga diremehkan dan kita pun menjadi mundur.
BACA JUGA: Tolong Jangan Ambil Tulisanku!
BACA JUGA: Ketika Baper Hancurkan Magis: Maaf, Tolong, dan Terima Kasih
Lagi-lagi Candi Borobudur menjadi motivasi yang sangat tepat. Mengapa? Jika dibandingkan dengan mall, pantai, pegunungan, atau tempat wisata lainnya, Candi Borobudur mungkin terlihat sangat klasik.
Sangat klasik dalam arti tempat liburan yang merupakan bagian dari sejarah Tanah Air. Meski begitu, pada kenyataannya Candi Borobudur masuk kategori dari Wonderful Indonesia yang artinya tempat wisata yang banyak diminati oleh para wisatawan.
Jadi, selama target atau sesuai yang kita kerjakan itu positif dan tidak merugikan orang lain, tetap ditekuni saja, karena pastinya hinaan akan selalu ada, tetapi yang memuji atau menerima kita juga pasti banyak.
Motivasi dari Cerita Dongeng atau Legenda
Kali ini, motivasi bisa diambil dari cerita dongeng atau cerita legendaris yang telah turun-temurun diberikan mengenai kisah cinta Candi Borobudur.