Mohon tunggu...
Yohanes Ishak
Yohanes Ishak Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

1 Korintus 10:13 || Jika ingin bekerjasama atau menulis ulang konten yang saya buat, silahkan hubungi email: Yohanes.Ishak92@gmail.com ||

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sound of Borobudur: Cerita Motivasi yang Tak Lekang oleh Waktu

16 Mei 2021   16:27 Diperbarui: 16 Mei 2021   16:31 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan menuju puncak Candi Borobudur bisa memiliki motivasi tersendiri (Foto: Dokumen Pribadi).

Namun, tak ada salahnya juga jika memainkan lagu dari bagian Sound of Borobudur yang berarti memainkan lagu tradisional.

Mencapai Target Tak Ada yang Instan

Mungkin ucapan dari karyawan pom bensin bisa kita jadikan motivasi nih, yaitu "Mulai dari nol ya"

Sama seperti kehidupan, segala sesuatu yang indah itu tak ada yang instan. Jika didapat secara mudah memang lebih menguntungkan, tapi tak ada rasa kebanggaan yang didapat.

BACA JUGA: Covid-19: Mengalah Saja dari India, Hai Indonesia-ku

BACA JUGA: Jangan Rusak Kesenangan Orang dengan Kata Norak!

Dalam hal ini, bisa disamakan saat kita tiba di Candi Borobudur, dari pintu masuk awal, kita pasti sudah melihat bangunan atau stupa terbesar yang berada di barisan atau lantai paling tinggi.

Saat kita melangkahkan satu kaki kita di tangga awal, kita mungkin ada yang berpikir harus bisa mencapai puncak agar bisa melihat apa yang ada di dalamnya, itulah target kita.

Sayangnya, banyak lika-liku yang harus kita lalui, mulai dari luasnya setiap sisi yang ada di Candi Borobudur, relief-relief menarik yang ada di setiap dindingnya, termasuk relief Sound of Borobudur yang tentunya sayang untuk dilewatkan.

Banyaknya bangunan stupa yang bagus membuat kita harus terhenti sejenak untuk melihat-lihat dan mengabadikannya dalam foto.

Belum lagi harus mengantre jika banyak pengunjung lain berdatangan yang juga berada di lantai atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun