Â
Di balik setiap bisnis yang sukses atau pasangan yang harmonis, sering tersembunyi rahasia yang jarang dibicarakan: kesadaran membangun tanpa drama. Tak ada yang benar-benar instan, apalagi dalam urusan kerja sama. Entah itu relasi bisnis atau relasi hidup bersama pasangan, semuanya butuh lebih dari sekadar cinta atau modal. Butuh karakter. Butuh komunikasi. Dan yang terutama, butuh kedewasaan untuk tidak menciptakan atau memelihara drama. Disitulah tumbuh pasangan yang sejati yang selalu diberkati oleh Tuhan. Terlepas dari semuanya itu berkat bertumbuh dan menjalar, terus berakar sepanjang hari. Tanpa teriakan,tanpa sorotan bahkan viral hanya lewat beranda nikmat tercurah sepanjang hari.
Drama sering muncul dari ego yang tak diatur, ekspektasi yang tak dikomunikasikan, atau luka lama yang tak disembuhkan. Maka, membangun bisnis atau pasangan tanpa drama adalah perjalanan mendewasakan diri dan bukan hanya memperbaiki sistem, tapi memperbaiki sikap. Sikap-sikap hidup itu di mulai dari dalam diri: Olah hati, olah pikir, olah rasa sehingga dapat berolahraga dengan baik. Dengan demikian maka drama tidak akan muncul semuanya berjalan harmonis dan penuh bahagia.
1. Menentukan Niat Awal: Bangun, Bukan Tumbangkan
Setiap usaha, entah itu membangun usaha kuliner kecil atau mengikat janji pernikahan, dimulai dari niat. Niat yang bersih dan jujur akan membawa kita pada arah yang tepat.
Jika niatmu membangun bisnis hanya untuk cepat kaya atau membangun hubungan hanya karena takut kesepian, maka drama tinggal menunggu waktu. Tapi jika niatmu ingin bertumbuh bersama, memberi dampak, dan membawa kebaikan, maka kamu akan lebih kuat menghadapi badai-badai kecil yang pasti datang. Tuhan tidak pernah mengatakan tidak akan ada badai, tetapi Ia berjanji bahwa Ia akan bersamamu melewati badai kehidupanitu dengan selamat.
Banyak orang lupa bahwa niat awal adalah kompas. Jika dari awal sudah saling menyembunyikan niat. Hal itu entah demi keuntungan sepihak atau kebahagiaan semua   drama akan tumbuh seperti gulma. Kita perlu sadari bahwa tidak akan ada yang kekal di dunia ini, buat apa saling menyembunyikan.Â
2. Transparansi dan Komunikasi: DÂ Â Â ua Pilar Tangguh
Baik dalam bisnis maupun hubungan pribadi, komunikasi adalah oksigen  . Banyak yang paham pentingnya bicara, tapi tidak banyak yang mengerti pentingnya mendengar.
Dalam bisnis, jangan pernah berasumsi bahwa patnermu tahu segalanya. Dalam pasangan, jangan anggap pasanganmu peka jika kamu sendiri tak mau terbuka. Salah satu pemicu drama adalah keengganan membicarakan hal-hal yang "tidak enak", yang akhirnya meledak menjadi konflik besar.
Komunikasi yang sehat bukan soal banyak bicara, tapi bicara yang jujur, mendalam, dan empatik.