Mohon tunggu...
Yohana M.A.Bana
Yohana M.A.Bana Mohon Tunggu... Pengawas Kemenag Kota Kupang

Menulislah Sekarang,Sebarkan Inspirasimu ke Mata Dunia. ( Selamat datang di Blog ini,temukan artikel,cerita dan refleksi yang dirancang untuk memotivasi anda menulis dan berbagi ide-ide berlian dalam dunia. Bergabunglah dengan kami dalam perjalanan ini untuk menginspirasi dan menggerakkan perubahan melalui kata-kata).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman Berharga dalam mengikuti LKLB

24 Maret 2025   13:53 Diperbarui: 10 April 2025   13:36 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Indah Nuria Savitri

(Direktur Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia)
Indah Nuria menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam mempromosikan kesetaraan gender sebagai bagian dari hak asasi manusia. Beliau menggarisbawahi bagaimana pemberdayaan perempuan dapat berkontribusi pada perdamaian global dan stabilitas sosial. Dalam konteks diplomasi internasional, peran perempuan sebagai agen perubahan dianggap vital untuk menciptakan dialog lintas budaya dan mencegah konflik.

2. Mercy Chriesty Barends, S.T.    

(Anggota DPR Republik Indonesia)
Mercy Barends berbicara mengenai pengalaman konkret dalam merumuskan kebijakan yang ramah perempuan dan mendukung kesetaraan gender di parlemen Indonesia. Beliau menyoroti pentingnya partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan politik serta tantangan yang dihadapi perempuan dalam bidang politik. Mercy juga memberikan contoh keberhasilan perempuan di berbagai daerah dalam memimpin komunitas menuju kohesi sosial yang lebih baik.

3. Dr. Katherine Marshall

(Wakil Presiden G20 Interfaith Forum)
Dr. Katherine Marshall membahas pentingnya kolaborasi antaragama dalam mendukung kesetaraan gender. Beliau menyampaikan bahwa pemahaman lintas iman dapat mengurangi stereotip gender dan memperkuat solidaritas kemanusiaan. Dr. Marshall juga menekankan bahwa pendidikan agama seharusnya menjadi sarana untuk mengangkat peran perempuan dalam masyarakat, bukan sebaliknya.

4. Prof. Dr. Hj. Siti Ruhaini Dzuhayatin, M.A.

(Profesor HAM dan Gender, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
Prof. Siti Ruhaini mengupas perspektif akademis tentang hak asasi manusia dan gender dalam konteks Islam. Beliau menegaskan bahwa nilai-nilai keadilan dalam Islam mendukung peran perempuan secara signifikan. Dalam paparannya, beliau memberikan pandangan bahwa tafsir agama yang adil gender diperlukan untuk mencegah diskriminasi berbasis gender.

5. Dr. Giovanna R. Czander

(Scholar-in-Residence, Institute on Religion, Law and Lawyer's Work, Fordham University, New York)
Dr. Czander membahas bagaimana hukum internasional dan hukum domestik dapat mendukung kesetaraan gender. Beliau juga berbicara mengenai peran perempuan sebagai pendidik dalam membentuk generasi muda yang memiliki kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Dr. Czander menekankan pentingnya pendidikan berbasis nilai untuk membangun kohesi sosial yang kuat.

Close Statement dari para Nara Sumber :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun