Mohon tunggu...
YOGYANTORO
YOGYANTORO Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Penulis

Lahir di Trenggalek, 02 Mei 1985. Alumnus Universitas Negeri Malang, Malang, STKIP PGRI Tulungagung, Tulungagung dan Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Moderasi Beragama dari Tanah Rencong dalam Ruang-ruang Pendidikan sebagai Avant-Garde Pengikis Chauvinisme

19 Oktober 2021   22:13 Diperbarui: 19 Oktober 2021   22:32 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto 1. Saya sebagai guru mengembangkan konsistensi menulis yang mendorong moderasi beragama, persatuan dan kesatuan dalam kemajemukan bangsa. (Dokumen pribadi)

PAI BP, PPKn dan IPS dalam pendidikan kita belum mampu menanamkan nilai ketuhanan, moderasi beragama dan kebangsaan yang sesungguhnya, yang bisa menumbuhkan nasionalisme religius, kebersamaan dalam ikatan persatuan dan kesatuan bangsa yang baik serta kohesi sosial.

Foto 2. Kearifan lokal dapat berperan dalam  moderasi beragama demi terwujudnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang penuh kedamaian. (Dokumen pribadi)
Foto 2. Kearifan lokal dapat berperan dalam  moderasi beragama demi terwujudnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang penuh kedamaian. (Dokumen pribadi)

 

Jika kita mau belajar  kembali pada sejarah, kita akan dibuat takjub dengan keberadaan Islam di Indonesia yang telah mampu mencerdaskan rakyat dan membawa peradaban yang tinggi dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia (Taufik Abdullah, 1983: 5).   

Islam yang masuk untuk pertama kalinya ke Indonesia, khususnya di Aceh dan pesisir Sumatra telah menumbuhkembangkan intelektualitas kepada para pemeluknya. Manifestasi intelektualitas yang terefleksi baik dalam kemajuan teknologi atau peradaban maupun kebudayaan seperti sastra, seni, religi dan moral sangat tinggi. 

Wahyu Allah SWT yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu firman Allah yang mengawali kitab suci Al-Quran, di awali dengan perintah membaca (Iqra' artinya bacalah). Iqra' bismi rabbika alladzi khalaq (Bacalah dengan nama Tuhan yang Maha Menciptakan) menjadi suatu kerangka untuk membangun sebuah peradaban di Bumi Rencong yang begitu monumental.

pendidikan-karakter-616eddcd06310e5f5e7ae0b3.jpg
pendidikan-karakter-616eddcd06310e5f5e7ae0b3.jpg

Foto 3. Upaya menumbuhkembangkan moderasi beragama dapat dilakukan dengan menyelenggarakan lomba-lomba untuk di sekolah yang bertema pendidikan karakter. (Dokumen pribadi)

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Dalam membangun peradaban dan kebudayaan, kerajaan-kerajaan Islam di Aceh menerapkan ajaran yang terkandung dalam lima ayat pertama surah Al- Alaq tersebut.  Adanya kewajiban untuk belajar baca dan tulis serta menimba berbagai ilmu pengetahuan kemudian mengikat atau mengabadikannya dalam bentuk tulisan. 

Tidak heran jika kemudian Aceh pernah menjadi pusat peradaban Islam di kawasan ASEAN. Banda Aceh Darussalam sebagai ibukota kerajaan Islam menjadi pusat kegiatan politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, militer dan sosial budaya di belahan timur dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun