Mohon tunggu...
Yogi Sinurat
Yogi Sinurat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berbagi inspirasi, pengetahuan, cerita, dan refleksi

Tulisan adalah jejak sekaligus nasihat yang kekal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Paska Kebangkitan Tuhan: Happy Easter Day

17 April 2022   16:01 Diperbarui: 17 April 2022   16:12 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan Paska Kapusin Alverna/dokpri

3. Cahaya

Paska juga sering disebut Upacara Cahaya. Hal itu tentu beralasan kuat yang terlihat dalam ritusnya. Pada awal, Imam akan menghidupkan lilin paska dari api unggun yang diberkati dan nantinya api lilin itulah sumber api (cahaya) bagi umat. 

Ritus ini mau menyampaikan bahwa Kristus hadir sebagai cahaya bagi orang yang percaya. Tidak hanya memberikan pertobatan dan harapan, Kristus juga menjadi cahaya bagi umat yang percaya padanya. Kristus selalu menjadi terang yang menyuluhi jalan dan menyertai orang-orang yang percaya kepadanya untuk tetap memperbaiki hidup. 

Oleh karena itu, Kristus selalu hadir dalam setiap langkah hidup manusia tanpa pernah meninggalkannya walau sedetik saja dan Ia akan selalu menjadi cahay yang menuntun manusia sebagaimana yang pernah dikatakannya dalam Kitab Suci: "Aku adalah Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan".

3 Kekhasan pokok pada Hari Raya Paska:

1. Lilin Paska

selama masa paska, dalam Gereja Katolik akan ada lilin paska. Lilin ini akan selalu dinyalakan setiap dimulai peribadatan. Tak sekadar alat, lilin paska tentu memiliki makna yaitu: simbol kehadiran Yesus sebagai penerang Gereja (persekutuan umat).

2. Alleluya

Menyanyikan lagu Alleluya adalah keistimewaan paska yang ke-dua. Alleluya adalah seruan yang berarti Pujilah Tuhan karena Ia telah bangkit dari kubur dan mengalahkan kematian. Ungkapan ini biasa dinyanyikan dengan sorak sorai sambil bersuka cita. 

Pada masa sebelumnya (pra-paska), Gereja Katolik tidak menyanyikan alleluya karena dalam masa pantang, puasa dan permenungan akan tindakan penyelamatan Allah. Semua itu diakhiri tepat pada masa paska dengan Pujian sorak-sorai dan menyanyikan Alleluya.

Alleluya ini juga sering diungkapkan dengan lagu pujian. Salah satu yang terkenal adalah Alleluya yang diciptakan oleh G. F. Handel. Semua karya ini bertujuan tidak lain adalah ungkapan pujian kepada Tuhan karena telah menyelamatkan manusia dan bangkit dari kematian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun