Mohon tunggu...
Yogi Sinurat
Yogi Sinurat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berbagi inspirasi, pengetahuan, cerita, dan refleksi

Tulisan adalah jejak sekaligus nasihat yang kekal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Paska Kebangkitan Tuhan: Happy Easter Day

17 April 2022   16:01 Diperbarui: 17 April 2022   16:12 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan Paska Kapusin Alverna/dokpri

Paska adalah Puncak perayaan Iman Kristiani yaitu merayakan Kebangkitan Tuhan Yesus yang terjadi 2022 tahun yang lalu. Paska selalu menjadi moment paling istimewa karena di saat itulah kepercayaan akan kebangkitan dan kehidupan yang kekal bagi orang kristiani yang dijanjikan oleh Yesus, Sang Juruselamat tergenapi. Oleh karena itu, inti pesan dari perayaan ini adalah "Kebangkitan".

Kebangkitan Sang Juruselamat ini sekaligus mengukuhkan harapan kepercayaan keselamatan bagi orang kristiani bahwa suatu saat setelah meninggal, mereka akan diberikan tempat bersama Yesus di Kerajaan Surga dan maut tak dapat menguasainya. Maka, orang kristen yang percaya bahwa Yesus telah bangkit tidak pernah takut akan kematian melainkan kematian adalah sukacita karena langkah menuju hidup yang kekal.

History singkat paska

Paska pertama kali dirayakan oleh orang yahudi untuk mengenangkan pelepasan mereka dari penjajahan bangsa mesir. Kebebasan yang mereka peroleh dengan bantuan Tuhan melalui Musa mereka syukuri dan rayakan dalam perayaan yang mereka sebut paska.

Pada masa abad I, Yesus hadir sebagai Mesias dari kalangan Yahudi. Ia berkata bahwa tujuannya adalah untuk membebaskan seluruh orang dari perbudakan dosa. Yesus ditolak orang yahudi dan dibunuh pada tiang kayu salib. Akan tetapi, Yesus bangkit pada hari ke-3 dan hari inilah dijadikan para pengikut Yesus sebagai paska yaitu: Kebangkitan Tuhan. Para pengikut Yesus itu disebut kini orang kristen dan tetap melangsungkan perayaan paska hingga kini sebagai perayaan iman terbesar.


Pesan Paska

1. Bertobat

Paska yang adalah kebangkitan juga dapat dimaknai dalam hidup sosial. Cara hidup ataupun kebiasaan-kebiasaan buruk yang telah terpola dapat kita matikan dan kemudian kita membangkitkan cara-cara hidup yang baru, yang mendorong kita untuk mengasihi Tuhan, mengasihi sesama, dan mengasihi makhluk ciptaan lain. Segala ego, nikmat badani, dan kemalasan akan kita matikan dan semangat untuk mengasihi akan dikobarkan. Oleh karena itu, Paska mengajak kita untuk bertobat dan memilih jalan baru yaitu Jalan Kasih sebagai dasar hidup kita.

2. Harapan

Selain itu, Perayaan Paska juga memberikan harapan baru bagi setiap orang. Kepercayaan orang sebelum kedatangan Yesus adalah ketakutan yang melanda apakah mereka akan diselamatkan setelah kematian. Namun, setelah kedatangan Yesus, mereka diberikan harapan baru untuk tidak perlu cemas, tidak perlu takut sebab mereka akan diselamatkan hanya dengan percaya pada Tuhan dan mengamalkan Kasih. Maka, orang yang dahulu tidak memiliki harapan, merasa terasingkan dan tidak layak untuk memilih jalan Tuhan, kini memiliki harapan untuk memulai hidup baru yang diliputi Kasih Allah. 

3. Cahaya

Paska juga sering disebut Upacara Cahaya. Hal itu tentu beralasan kuat yang terlihat dalam ritusnya. Pada awal, Imam akan menghidupkan lilin paska dari api unggun yang diberkati dan nantinya api lilin itulah sumber api (cahaya) bagi umat. 

Ritus ini mau menyampaikan bahwa Kristus hadir sebagai cahaya bagi orang yang percaya. Tidak hanya memberikan pertobatan dan harapan, Kristus juga menjadi cahaya bagi umat yang percaya padanya. Kristus selalu menjadi terang yang menyuluhi jalan dan menyertai orang-orang yang percaya kepadanya untuk tetap memperbaiki hidup. 

Oleh karena itu, Kristus selalu hadir dalam setiap langkah hidup manusia tanpa pernah meninggalkannya walau sedetik saja dan Ia akan selalu menjadi cahay yang menuntun manusia sebagaimana yang pernah dikatakannya dalam Kitab Suci: "Aku adalah Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan".

3 Kekhasan pokok pada Hari Raya Paska:

1. Lilin Paska

selama masa paska, dalam Gereja Katolik akan ada lilin paska. Lilin ini akan selalu dinyalakan setiap dimulai peribadatan. Tak sekadar alat, lilin paska tentu memiliki makna yaitu: simbol kehadiran Yesus sebagai penerang Gereja (persekutuan umat).

2. Alleluya

Menyanyikan lagu Alleluya adalah keistimewaan paska yang ke-dua. Alleluya adalah seruan yang berarti Pujilah Tuhan karena Ia telah bangkit dari kubur dan mengalahkan kematian. Ungkapan ini biasa dinyanyikan dengan sorak sorai sambil bersuka cita. 

Pada masa sebelumnya (pra-paska), Gereja Katolik tidak menyanyikan alleluya karena dalam masa pantang, puasa dan permenungan akan tindakan penyelamatan Allah. Semua itu diakhiri tepat pada masa paska dengan Pujian sorak-sorai dan menyanyikan Alleluya.

Alleluya ini juga sering diungkapkan dengan lagu pujian. Salah satu yang terkenal adalah Alleluya yang diciptakan oleh G. F. Handel. Semua karya ini bertujuan tidak lain adalah ungkapan pujian kepada Tuhan karena telah menyelamatkan manusia dan bangkit dari kematian.

3. Adanya Pembaptisan

Pada perayaan paska, biasanya para katekumen (calon baptis) akan dibaptis pada hari ini. Masa katekumenat (pembelajaran) mereka akan berakhir dan mereka akan dibaptis untuk memulai hidup baru sebagai kristen. Imam akan membaptis mereka dengan air sehingga mereka sah secara sakramental untuk masuk pada Gereja.

Pengalaman merayakan Paska

Perayaan paska pada 17/04/2022 di salah satu gereja katolik Siantar merupakan perayaan paska ke-4 dan sekaligus perayaan paska yang paling membahagiakan bagi saya. 

Perayaan berlangsung dengan ritus yang seperti biasanya, namun yang membuat istimewa adalah ketika seorang suster biarawati yaitu Sr. Kristofora Purba SFD meminta saya untuk ikut memberikan Sakramen Maha Kudus untuk umat beriman. Saya sangat gugup sebab itu pertama kali dan mengejutkan bagi saya. Meskipun saya seorang biarawan, saya belum pernah sebelumnya melakukan ini dan saya sedikit bercampur takut.

Saya mencoba untuk memberanikan diri dan melakukannya bersama suster itu. Dengan kepercayaan, akhirnya saya selesai membagikannya hosti kudus dan saya pun bernafas lega. Meski saya telah duduk saya masih sedikit gemetar karena yang saya bagi adalah Tubuh Tuhan.

Saya berusaha untuk tenang dan saya sangat bahagia bahwa pada perayaan Paska ini, Tuhan memnggunakan saya sebagai perantara untuk memberikan Tubuh Tuhan pada umatnya. Sontak saya langsung teringat perkataan Yesus pada perjamuan terakhir: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagimu..., lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku".

Saya bersyukur dapat melakukannya dengan baik. Saya juga sangat bersyukur karena pada perayaan paska kali ini, saya tidak hanya memuji Tuhan namun juga dapat melayani-Nya. dan semoga Tuhan selalu bercaya lewat diri saya sehingga Paska tidak hanya sekadar perayaan syukur, melainkan Tuhan bercahaya lewat diri saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun