Mohon tunggu...
Yoga PS
Yoga PS Mohon Tunggu... Buruh - Laki-laki yang ingin mati di pagi hari :)

Laki-laki yang ingin mati di pagi hari :)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Enak Bikin Anak?

22 Desember 2013   20:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:36 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nilai ini didapat dengan memperkirakan biaya hidup bulanan sekarang dan mem-future value-kannya dengan nilai rate 10%. Kalo present value-nya sih “Cuma” sekitar 400 juta.

Wowww…  kita harus jadi milyader donk kalo ingin punya anak? Akhirnya sekarang saya tahu kenapa ada orang yang tega menjual bayinya seharga 10 juta. Pilih mana: dapat 10 juta sekarang atau ngeluarin 1,2 milyar sampai 17 tahun kedepan?

Tapi tentu pemikiran sesat ini akan semakin sesat jika kita tidak membahas keuntungan jika memiliki keturunan. Karena saya belum merried, saya juga tidak tahu apa enaknya punya anak. Apa jangan-jangan enak pas buatnya, repot pas ngerawatnya?

Enak Punya Anak?

Secara matematis ekonomis, memiliki anak berarti memiliki liabilitas. Ia bukanlah asset yang menguntungkan. Anda tidak mau anak anda ngamen di perempatan atau nyamar jadi bayi gendongan pengemis kan? Lagipula ada UU perlindungan anak yang mencegah kita untuk memperbudak mereka yang belum berumur 17 tahun.

Jikapun anak kita menjadi manusia produktif di usia 25 tahun, berarti kita baru bisa menikmati “return on investment” sekitar umur 50 tahun keatas. Kita asumsikan usia harapan hidup 70 tahun, maka setelah 20 tahun dengan asumsi anak kita menyisihkan pendapatannya, kita akan mendapatkan 1,6 M (simulasi terlampir). Secara ekonomis, return-nya masih dibawah biaya hidup dan kuliah yang dibutuhkan.

Tapi seperti tagline iklan salah satu kartu kredit: there’s something that money can’t buy. Ada beberapa hal yang terlalu berharga, sehingga tidak mungkin ada label harga didalamnya.

Siapa yang bisa menghitung harga tawa seorang bayi? Berapa rupiah nilai keceriaan anak-anak? Dan berapa investasi yang dibutuhkan untuk memiliki keturunan yang mendoakan kita? Sama seperti saat saya tidak tahu berapa harga pelukan hangat ibu saya. Berapa biaya gendongan dan kelonan bapak saya. Atau berapa rupiah nilai keceriaan dan kehangatan di ruang keluarga saya.

Jikapun suatu saat saya bisa menghitungnya, saya takkan pernah mampu membayarnya.

Selamat hari ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun