Mohon tunggu...
Sastra Menyala
Sastra Menyala Mohon Tunggu... Komunitas

Menyalakan sastra di Negeri Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Yoga Prasetya: Prantunan

16 Februari 2025   07:30 Diperbarui: 16 Februari 2025   07:30 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Prantunan

Janin di rahim suci telah bersemi
tujuh tahun menanti hadirnya pelita hati

Detak detik geraknya
dalam dekapan cinta
sentuhan lembut menyembuhkan luka

Pernah bayangnya hadir di mimpi
senyum polos menyejukkan diri
tak sabar rasa menanti

Saat tiba waktunya
menangis bahagia
membisikkan azan surga
kukecup lembut keningnya

Dialah anugerah ilahi
hadiah tak ternilai
tumbuhlah menjadi penyejuk hati

Yang melindungi
dan mengasihi
yang berani
dan meneladani

Aku selalu ada di sisi
menemani
tiap langkah kaki

Membimbingnya dengan cinta
Menyayangi sepenuh raga

Jangan takut bermimpi kejar cita-cita yang tinggi
Aku percaya dialah kebanggaan pertiwi

Kini, hariku penuh warna
diiringi doa
namanya tak pernah lupa
berharap bakti sepanjang masa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun