Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengapa Kita Harus Belajar Drama?

1 Maret 2021   07:25 Diperbarui: 1 Maret 2021   07:33 8911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, secara khusus, kita mendapatkan pengetahuan budaya dari sebuah drama. Sebagai manusia, kita wajib mengetahui tentang budaya. Mengapa? Karena dengan memahami budaya, kita dapat mengetahui hakikat kehidupan.

2. Terampil berbahasa

Melalui drama, kita tidak hanya mendapatkan pengetahuan tetapi juga keterampilan berbahasa. Kita akan membaca naskah drama, menyimak pementasan drama, latihan drama, hingga menulis naskah drama sendiri. Selama masa pandemi, kita bisa menyaksikan penampilan drama dari video yang ada di Youtube atau aplikasi lainnya.

3. Membentuk karakter

Kita dapat belajar berbagai macam karakter atau sifat seseorang dari drama. Ada yang berani, malas, dermawan, hingga boros. Nah, dengan mempelajari drama, kita bisa memilih ingin menjadi karakter yang seperti apa. Dengan pendampingan dari guru, harapannya tentu saja kita dapat membentuk karakter yang bijaksana dan positif.

4. Sarana hiburan


Pernah menonton film komedi? Atau pementasan teater yang bikin kita berlinang air mata? Nah, drama ternyata bisa menjadi sarana hiburan yang edukatif. Kita bisa menikmati dialog yang kocak dari pemain drama. Bahkan, naskah drama yang kita baca dapat membuat hati tersenyum. Nanti, akan saya bagikan naskah drama yang menarik.

Dengan memahami manfaat drama, kita menjadi lebih semangat dalam belajar. Ada hal penting yang perlu kita pelajari dari drama, yakni unsur-unsur drama. Dalam buku bahasa Indonesia kelas VIII, unsur drama dibagi menjadi lima, yaitu alur, penokohan, dialog, latar, dan bahasa. Berikut penjelasan singkatnya.

Alur drama mencakup pengenalan cerita, konflik awal, perkembangan konflik, dan penyelesaian. Berdasarkan perannya, tokoh dibagi menjadi dua, yaitu tokoh utama dan tokoh pembantu. Berdasarkan perwatakannya, tokoh dibagi menjadi empat, yakni tokoh berkembang (mengalami perkembangan watak atau nasib), tokoh pembantu, tokoh statis, dan tokoh serba bisa (misalnya, tokoh yang bisa menjadi raja dan pengemis untuk mengetahui kehidupan rakyatnya).

Dalam dialog, harus ada tiga elemen, yaitu tokoh, wawancang, dan kramagung. Contohnya:

Pak Yogs: "Ini hadiah untuk kalian yang rajin belajar." (sambil membawakan buku barunya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun