Hello balik lagi skuy disimak
Secara umum eksistensi terbentuk dari kata eks (keluar) dan sistensi (berdiri, menempatkan) sehingga dapat disimpulkan ekistensi diartika manusia berdiri sendiri dengan keluar dari dirinya.
Aliran eksistensialisme itu sendiri merupakan sebuah paham yang beranggapan kalo manusia punya kebebasan dan kekuatan dalam menentukan tindakan selanjutnya, menentukan sendiri nasib dan keberadaannya dan bertnggung jawab sendiri atas tindakannya.
Secara umum aliran ini tebagi dua yakni theitis dan atheitis. Theitis beranggapan bahwa manusia dapat bereksistensi . Mereka mempunyai kebebasan namun tetap atas pengaruh tuhan. Dalam artian dalam suatu kondisi atau pada saat mencapa titik terendah dalam hidup, kepercayaan mereka terhadap tuhan dapat menolong mereka atas ketakutan dan dan putus asa yang disebabkan kedosaan.
Hal ini senada dengan pemikiran Kierkegaard bahwasannya eksistensi manusia adalah hidup, ketakutan, harapan, putus asa dan berujung pada kematian. Melalui eksistensi itu manusia tetap butuh tuhan sebagai penolongnya.
Atheithis beranggapan kebebasan bertindak manusia terlepas dari kehendak dan pengaruh tuhan. Mereka beranggapan  manusia itu berdiri sendiri dan tak ada yang namanya hubungan transedental atau horizontal terhadap sang pencipta.Â
Karena bagi mereka manusia itu hidup dalam buatan manusia sendiri, manusia menjalankan eksistensi dalam alam buatan manusia sendiri, manusia dapat menembus kontruksi dan mendobrak alam konttruksi.Mereka beranggapan dalam hidup ini tidak ada yang namanya norma , karena semua serba tak menentu. Mereka pun berpendapat maut tak ada hubungannnya dengan eksistensi manusia.
Kita dapat pula meniliknya dari segi dunia pendidikan.Aliran ini memiliki pengaruh besar, salah satu bentuknya dengan diadakannya ajang kompetensi sebagai wadah mengeksplorasi bakat peserta didik sehingga peserta didik dapat bereksistensi untuk menunujukan keberadaannya . Disini guru berperan dalam menggali,membimbing dan memfasilitasi dalam mengembangkan potensinya .Â
Terkait dengan metodenya mereka mengambil  humanistik yaitu sangat menjunjung tinggi harkat martabat peseta didik dan menghargai segala macam potensi yang dimiliki peserta didik.Â
Preran guru disini harus mampu menyesuaikan pembelajaran dengan keberagaman potensi masing msing siswanya.Kendati demikian aliran ini pada intinya menaruh titik tolak terkait dengan tujuan pendidikanyakni tak hanya dalam hal teori, materi atau bahkan pedalaman pengetahuan saja namun mereka lebih menekankan pada peserta didik yang dicetak untuk jadi manusia yang kreatif dengan menciptakan gagasan dan pikiran dalam kehidupan sehari hari atau lingkungan sehingga dia bisa bereksistensi
Contoh sederhana dari aliran ini yaitu orang bakalan dikatain pintar kalau nilainya bagus.
Tokoh :
1.Jean Paul Sartre,ia menekankan pada kebebasan manusia. Didunia pendidikan peserta didik harus percaya diri terhadap potensi yang dimiliki, Menurtnya gagasan manusia dalam keberadaanya bisa mendahului esensinya.
2.Sean K., pemikirannya yakni tentang eksistensi untuk dirinya sendiri. Menurutnya kebenaran itu adaalah kebenaran untuk aku. Dia juga berkata konsepsi tidak pernah memiliki arti jika tak pernah menubuh. Dalam artian kita dalam hidup itu tak hanya memiliki ide, bahkan hanya berspekuluasi saja, yang seharusnya kita lakukan untuk menemukan kebenaran konsepsi itu ialah dengan eksistensi, kita bereksplorasi hingga kita menemukan kebenaran dibalik itu.
3.Martin buber. Menurutnya nilai eksistensialisme manusia tidaklah murni dari individualis semata tapi juga pengaruh dari relasi dari hubungan rekannya. Dalam pendidikan ia mendasarkan pemikirannya pada pendidikan karakter.
4.Martin., Pemikirannya yakni tentang manusia dengan cara bagaimana mereka berada ditengah makhluk lainny. Pemikirannya sangat berhubungan dengan humanisme.
5.Karl, ia memiliki pemikiran mengenai mega eksistensi,intinya manusia itu punya kebebasan seutuhnya tapi, pada wujudnya manusia itu bakal punya keterbatasan. Ada 4 menurutnya diantarannya penderitaan, perjuangan, kebersalahan, dan kematian.Menurutnya meskipun manusia diberi kebebasan dalam segala hal namun pada ujungnya manusia bakal berada dititik bifurkasi dimana ia bingung untuk memilih jalan mana yang akan dia ambil diantara banyak jalan lainnya.
6.Paul, Eksistensi menurutnya ada dalam 3 kategori yaitu pandangan hidup, gerakan protes, ungkapan. Malalui hal tersebut maka dapat dimaknai bahwa eksistensi itu bersifat universal dan kompherensif