Mei 2017 silam merupakan kali pertama saya menginjakkan kaki di negeri orang. Setelah memiliki paspor semenjak 2014 silam, saya baru berkesempatan untuk menggunakannya setelah tiga tahun kemudian. Negara pertama yang saya kunjungi yaitu Thailand tepatnya di Bangkok yang merupakan ibukota Thailand.
Hal pertama yang saya lakukan sebagai seorang "newbie" traveller sebelum melakukan perjalanan yaitu tentunya mencari tahu seluk beluk negara yang akan dituju. Poin penting yang menjadi perhatian ialah soal: Makanan!Karena sebagai seorang Muslim, kami memiliki beberapa pantangan dalam mengkonsumsi sesuatu.
Setibanya di Bangkok setelah menempuh perjalanan sekitar kurang lebih 3 jam via jalur udara dari Jakarta, saya dan teman-teman seperjalanan mampir makan malam di sebuah restoran halal bernama "Yana Restaurant" yang terletak di MBK Center. Suasana makan malam tersebut cukup ramai dengan menu makanan halal yang tersedia cukup komplit. Hal ini memberikan saya inspirasi bahwa industri halal Indonesia khususnya di bidang kuliner halal cukup menjanjikan bila diterapkan di luar negeri. Buktinya, menu halal yang disediakan restoran tersebut sangat ramai dan tidak pernah sepi peminat.
Selama sekitar 4 hari dan 3 malam di Bangkok, saya menginap di salah satu hotel ternama yaitu Ibis Bangkok Sathorn. Letaknya sangat strategis karena terletak tidak jauh dari pusat kota. Selain itu hal yang paling menyenangkan ialah tepat persis di depan penginapan kami terdapat minimarket yang buka 1x24 jam. Hore!
Alkisah, suatu malam saya merasa kelaparan setelah melakukan perjalanan seharian penuh dan kebetulan hotel yang kami tempati tidak menyediakan makan malam. Sehingga saya memutuskan untuk membeli makanan di minimarket yang terletak di seberang penginapan.
Perasaan yang sama saya rasakan ketika mengunjungi Singapura pada November 2017 silam. Saya menemukan sebuah restoran halal bernama "Jalan Sultan Nasi Padang" di Singapura. Mereka mengusung konsep "Authentic Local Halal Food"  dan menyediakan beragam menu halal. Satu hal yang menggelitik ialah sebutan "Nasi Padang" yang bila diamati tidak mirip menu nasi padang yang ada di tanah air. Hanya saja hal ini lantas menjadi satu inspirasi lagi bahwa industri halal Indonesia khususnya di bidang kuliner halal sangat menjanjikan dan memiliki peluang yang cukup besar untuk dikembangkan lebih lanjut dan "Go International!"
Kota Bangkok sendiri memang terkenal dengan industri kulinernya. Sekilas kuliner yang dijajakan mirip dengan Indonesia. Semisal, es kelapa muda yang disebut "Ampawa from Coconut" serta coconut ice cream. Kita tentu telah mengetahui bersama bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah tidak terkecuali untuk tanaman kelapa. Di wilayah timur Indonesia misalnya yaitu Provinsi Sulawesi Utara yang terkenal dengan sebutan "Bumi Nyiur Melambai". Kuncinya hanya satu, Indonesia hanya perlu berinovasi terhadap kuliner yang dijajakan agar tampak unik.