"Dia masih SMP, 'kan?" tanya yang lainnya.
"Kejadiannya siang tadi. Katanya sepulang sekolah," sahut yang lainnya.
"Iya. Dia korban tabrak lari. Kasihan sekali," imbuh lagi yang lain.Â
Karena amat penasaran dengan kejadian di sana, akhirnya gadis itu menerobos kerumunan orang yang ada di depannya. Dilihatnya beberapa perawat berusaha menaikkan tandu ke dalam mobil ambulance. Tak disangka, di atas tandu itu ada seorang pasien yang kondisinya tampak sudah sangat kritis. Darah bersimbahan di mana-mana. Â Dari jarak agak jauh pun tampak hidung dan telinga si korban masih bercucuran darah segar. Ya Tuhan, kondisinya mengenaskan.Â
Dari yang gadis itu dengar, si pasien adalah korban tabrak lari. Dan parahnya, korban sudah tak bernyawa. Ia langsung tewas seketika pada waktu insiden terjadi. Si gadis tadi kemudian melihat ibunya si korban menangisi kepergian anaknya dengan tangisan sedu-sedan yang sangat menyayat hati pendengar. Ibunya tak rela anakanya mati seperti itu.Â
Banyak orang yang melihat peristiwa itu tak tega melihat kondisi si korban dan juga  ibunya korban. Saking tak kuatnya, si ibu tiba-tiba jatuh pingsan di samping tandu. Dan yang membuat si gadis tadi tercengang dan bergeming tak bisa berkata apa-apa adalah ketika dia melihat si korban tabrak lari dari arah yang lebih dekat lagi. Tak dinyana, ternyata si korban adalah bocah remaja yang sempat berbicara dengannya di hari kelabu nan sendu itu.Â
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI