Mohon tunggu...
Yemima Tamara Malea
Yemima Tamara Malea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Univeristas Pendidikan Indonesia

Bermusik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2022: Upaya Meningkatkan Minat Literasi Anak dengan Metode Membaca Interaktif di SDN 016 Dr Cipto Pajajaran

18 Agustus 2022   13:32 Diperbarui: 18 Agustus 2022   13:34 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Survei Progamme for International Student Assssment (PISA) pada 2015, memposisikan Indonesia berada di urutan ke-64 dari 72 negara. Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa kemampuan memahami dan keterampilan menggunakan bahan-bahan bacaan, khususnya teks dokumen, pada anak-anak Indonesia usia 9 – 14 tahun berada di peringkat sepuluh terbawah. (Panduan GLN 2017, Kemdikbud).

Kemampuan individu untuk membaca, menginterpretasikan, dan menganalisa informasi dan pengetahuan yang mereka dapat untuk melahirkan kesejahteraan hidup (peradaban unggul) merupakan pengertian dari literasi (Maghfiroh ; 2021). Maka yang perlu dilakukan ketika melihat permasalah diatas yaitu dengan melakukan gerakan literasi di sekolah khususnya Sekolah Dasar.

Saya selaku mahasiswa dari kelompok 38 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Pendidikan Indonesia 2021 yang mengusung tema SDG’s Desa Peduli Lindungi dan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) saya yaitu Bapak Suka Prayanta Pandia. M.Pfy. Saya akan berupaya meningkatkan minat literasi anak dengan mengenalkan metode membaca interaktif di SDN 016 Dr Cipto Pajajaran yang berlokasi di Jl. Pajajaran No. 58, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat.

Pada gerakan literasi membaca interaktif ini yang terlibat yaitu anak kelas III SDN 016 Dr Cipto Pajajaran. Dan program kegiatan tersebut telah terselenggara pada tanggal 28 Juli 2022. Membaca interaktif sendiri memiliki pengertian yaitu mekanisme membaca yang menggunakan interaksi pada saat membaca buku, berkomunikasi, menyampaikan dan menerima pesan bacaan di dalam buku yang dibaca (Yayasan Literasi Anak Indonesia). Alat yang dibutuhkan dalam membaca interaktif yaitu buku cerita bergambar dan alat peraga berupa kertas atau kartu untuk mempermudah menjelaskan pada siswa. Pembaca dalam membaca interaktif ini dilakukan oleh saya sendiri yang duduk di depan kelas dan para siswa mengelilingi saya.

Pengkondisian duduk siswa (Dok. pribadi)
Pengkondisian duduk siswa (Dok. pribadi)

Karena siswa kelas III tergolong siswa yang sangat aktif, saya perlu memperhatikan langkah awal ketika akan membaca interaktif yaitu dengan meminta siswa mencari posisi ternyaman mereka sebelum mendengarkan cerita. Setelah itu saya mengajak siswa untuk membuat peraturan berupa tepukan yang nanti akan berguna untuk memfokuskan kembali anak jika dirasa anak sudah tidak kondusif dan memberitahu anak untuk mengangkat tangannya bila ada yang ingin berpendapat atau berbicara.

Sekarang masuk dalam membaca interaktif, buku yang saya gunakan yaitu berjudul “Aku Pasti Bisa”,pertama-tama anak diajak untuk melihat sampul depan buku dan berdiskusi kira-kira jika dilihat dari sampulnya, akan seperti apa cerita di dalam buku tersebut?  Siapa tokoh cerita yang ada di dalam cerita tersebut? Berlatar dimana cerita tersebut? Siswa diajak untuk menganalisis dan berani untuk mengutarakan pendapatnya. Dilanjutkan ke halaman berikutnya mulai dibacakan cerita, tidak lupa memperhatikan intonasi, gestur, pelafalan yang jelas, cepat lambatnya membaca, cara memegang buku agar tidak menghalangi gambar maupun tulisan dan buku menghadap ke arah siswa. Ajak siswa untuk berdiskusi kecil ketika ada hal-hal keseharian yang anak tahu dan ada di dalam buku. Seperti dalam buku “Aku Pasti Bisa” ada tokoh seorang harimau dan ular, saya mengajak para siswa untuk menirukan suara hewan tersebut sehingga dalam proses membaca siswa tidak bosan, sebagai yang membacakan cerita juga saya harus memperlihatkan gestur harimau itu bagaimana ketika mengaum, satu tangan yang tidak memegang buku membentuk cakar harimau, kemudian badan ditegakan dan suara kita buat mengaum dengan intonasi yang cukup keras sebagai contoh meniru gerakan hewan dalam cerita tersebut.

Ketika cerita sudah berakhir, saya mengajak siswa berdikusi mengenai cerita tersebut dengan menempelkan kertas bertuliskan  “masalah” di papan tulis, anak diajak berpendapat menurut mereka masalah dari cerita tersebut itu apa? Jika di rasa sudah mendapatkan jawaban yang tepat dari siswa, tempelkan kembali kertas yang bertuliskan “solusi” di papan tulis, siswa kembali diajak berpendapat, menurut mereka solusi apa yang ada didalam cerita tersebut? Dengan begitu siswa sudah belajar memahami struktur pada cerita. Selain itu siswa juga diajak untuk mengenal 5 kosakata yang terdengar asing bagi mereka ketika membaca cerita tadi. Setiap kata di bahas pengertiannya satu persatu agar anak mendapatkan pengetahuan baru, tidak lupa setiap menjelaskan satu kosakata, tempelkan kertas berisi kosakata tersebut di papan tulis agar anak bisa melihat bentuk tulisannya. Yang terpenting yaitu amanat apa yang bisa diambil siswa dari membaca cerita tersebut. Dan akhir dari membaca interaktif yaitu merefleksi siswa dengan mengulang kembali pembelajaran yang sudah dibahas mengenai cerita tersebut.

Membaca interaktif (Dok. pribadi)
Membaca interaktif (Dok. pribadi)

Pembahasan mengenai isi cerita dan sesi diskusi (Dok. pribadi)
Pembahasan mengenai isi cerita dan sesi diskusi (Dok. pribadi)

Kegiatan membaca interaktif tersebut dilakukan pada semua siswa kelas 3 SDN 016 Dr Cipto Pajajaran. Semua siswa terlihat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan membaca interaktif, keantusiasan siswa terlihat dari banyaknya siswa yang aktif berpendapat dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab. Terlihat pula semangat dan kelucuan mereka saat bersama-sama menirukan gestur harimau dan ular yang merupakan salah satu tokoh dalam cerita. Semua siswa juga menyimak cerita dengan baik terlihat ketika pembahasan masalah dan solusi mereka bisa menemukan keduanya dengan tepat. Dan ketika cerita selesai dibacakan terdengar tepuk tangan dan gelak tawa mereka karena mendengar akhir cerita yang lucu. 

Refleksi membaca interaktif (Dok. pribadi)
Refleksi membaca interaktif (Dok. pribadi)

Dan melalui program membaca interaktif, aktivitas yang langsung melibatkan guru dan siswa  bisa mendorong pendengaran, partisipasi lisan, tanya jawab, diskusi, dan permainan peran untuk mengembangkan kemampuan bahasa siswa dan mampu meningkatkan minat literasi anak. Perlu kita pahami setiap siswa memiliki minat literasi yang berbeda-beda sehingga diperlukan metode yang kreatif dalam upaya meningkatkan minat literasi anak dan metode membaca interaktif bisa menjadi salah satunya. Kiranya metode membaca interaktif ini bisa diterapkan oleh guru di sekolah dasar khususnya SDN 016 Dr Cipto Pajajaran guna untuk meningkatkan minat literasi siswa di sekolah tersebut.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun