Mohon tunggu...
yemima
yemima Mohon Tunggu... Programmer - as u find me

Hay ! yemima here

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Covid-19, Mimpi Buruk Indonesia

20 Januari 2021   09:53 Diperbarui: 20 Januari 2021   10:06 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ugm.ac.id/id/berita

Sudah banyak tersiar berita bahwa kasus covid-19 melunjak pada tahun 2020 akhir,hingga 2021.

Banyak dampak baik dan buruk bagi seluruh umat manusia,tidak terkecuali masyarakat Indonesia,tetapi dampak yang paling berpengaruh bagi kelanjutan hidup adalah dampak bagi negara kita, Indonesia.

Banyak ancaman - ancaman yang terjadi simpang siur pada bidang politik,ekonomi,sosial budaya dan keamanan bangsa Indonesia.Ancaman ancaman ini lah yang patut kita pahami,agar kita lebih mengenal seperti apa keadaan kita saat ini,dan kita bisa mengolahnya menjadi lebih baik lagi.

Bidang Politik :

Dampak yang paling bisa kita rasakan adalah,pengunduran pilkada serentak,yang awalnya akan dilaksanakan pada 23 September menjadi 9 Desember 2020.Tantangan muncul kembali saat meningkatnya kasus positif Covid-19 pada bulan juli 2020.

Selain pilkada dampak yang paling sering kita dengar adalah aksi demo masyarakat yang belum bisa menerima peraturan perundang undangan yang belum disah kan.

Masalah terbaru juga muncul pada saat ada seorang wakil rakyat yang korupsi bahan sembako yang seharusnya sudah berada di tangan rakyat.Hal ini menyebabkan kepercayaan masyarakat Indonesia kepada pemerintah berkurang.

Bidang Ekonomi :

Ekonomi adalah sumber yang berpengaruh paling besar disebuah negara.Dalam bidang ekonomi  pada tahun 2020 tentu kita sering melihat banyak spanduk diskon di swalayan-swalayan terdekat,karena sedikitnya minat belanja masyarakat yang disebabkan Covid-19.Tidak sedikit juga para pekerja yang dirumahkan,bahkan ada yang sampai pemutusan hubungan kerja (PHK).

Yang lebih parahnya lagi angka kemiskinan di Indonesia semakin meningkat dari 24.79 juta jiwa pada tahun 2019 menjadi 26,42 jiwa pada Maret 2020.Perubahan angka kemiskinan ini juga bisa dipengaruhi karena sumber mata pencaharian masyarakat banyak yang ditutup pada waktu tertentu,yang menyebabakan penghasilan harian masyarakat berubah sangat drastis.

Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan kedisipilnan masyarakat Indonesia terhadap protokol kesehatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun