Manis Segar di Comic Cafe Tebet

[caption id="attachment_322721" align="aligncenter" width="640" caption="Sandwich corned with potato (dok.yayat)"][/caption]

Tebet, sebuah daerah di bilangan Jakarta Selatan tempat cafe-cafe bertebaran. Setiap saya datang ke daerah Tebet, perut selalu memanggil untuk mampir di sebuah cafe atau warung makan dan mencoba hidangan yang dijual di situ. Tebet memang membuat kantung cepet tipis, jajan terus sih. Cafe incaran saya Sabtu siang kemarin adalah Comic Cafe. Cafe bernuansa komik dengan area makan yang cukup luas, tempatnya pun mudah ditemukan, ada di Jl. Tebet Raya no 53D Jakarta Selatan.

Di panasnya siang paling enak makan di ruangan ber AC, sayang ruang ber AC di Comic Cafe full, ya sudah saya pilih area smoking room di luar. Beberapa saat kemudian saya asyik membuka lembaran menu bergambar komik. Namanya juga Comic Cafe, semua jadi serba komik. Pramusaji mencatat beberapa pesanan saya, lalu saya menunggu. Sesekali saya melihat ruang dalam Comic cafe. Dindingnya penuh dengan gambar-gambar komik.

Lemon Squash menjadi minuman pilihan saya. Saya langsung meminumnya ketika pesanan saya ini tiba. Rasanya nyessssss... segar di dalam badan. Asem, manis, dingin bercampur jadi satu. Minuman yang sangat cocok diminum saat cuaca panas, badan terasa segar deh.

[caption id="attachment_322722" align="aligncenter" width="576" caption="Lemon Squash (dok.yayat)"]

139930813169093333

[/caption]

Lanjut ke pesanan saya berikutnya, Sandwich corned plus potato. Agak kaget juga saat pesanan saya ini datang. Ada 4 potong roti dengan isi kornet yang tebal dan kentang goreng yang garing. Saya agak khawatir, takut makanan ini tidak habis saya makan. Maklum porsi makan saya sedikit, menyesuaikan diri dengan tubuh saya yang imut. Sebenarnya sih body dan makan nggak berhubungan ya heheheh.

Sepotong sandwich sukses masuk ke mulut, gurih, pedas, manis bercampur asam dari irisan tomat di dalamnya. Wuih enak. Lantas sepotong demi sepotong roti masuk lagi ke mulut. Pedagang kaki lima di seputaran Comic Cafe mulai membuka lapaknya. Ada penjual pakaian, tas dan CD yang memutar lagu dengan kencang. Lagunya rupa-rupa, full music pokoknya. Para pedagang ini memang membuka lapaknya pada sore hari dan tutup menjelang dinihari. Para pedagang ini menjadi salah satu penyebab bilangan Tebet sangat ramai saat malam hari.

Saya asyik menikmati suasana sekitar hingga baru menyadari sepotong kentang goreng terakhir telah sukses masuk ke perut. Hlaaaa habis. Rasa sandwich yang enak bertemu dengan perut yang lapar, sempurna jadinya. Hari beranjak senja. Saya masih penasaran ingin mencoba satu hidangan lagi. Sasaran saya selanjutnya adalah es krim.

[caption id="attachment_322723" align="aligncenter" width="576" caption="Comic Cafe (dok.yayat)"]

13993081851909796332

[/caption]

Brownis dan ice cream pesanan saya tiba tidak lama kemudian dan langsung saya santap. Perpaduan manis dingin es krim dan rasa coklat dari brownis membuat sensasi di mulut. Dingin-dingin gimana gitu. Walau manisnya dobel tapi nggak terasa berat di lidah dan tidak membuat begah. Coretan susu coklat di piringnya merayu buat dicolek. Kalau saya tak di cafe mungkin sudah saya jilati piringnya. Ini maruk apa maruk coba.

Sejam lagi ada kualifikasi MotoGP Jerez dan saya terpaksa pulang atau akan terlewat nonton kualifikasinya. Tujuh puluhan ribu harga tiga menu yang saya makan tadi. Cukup murah buat harga ukuran cafe, apalagi ditambah dengan rasa yang sama sekali tak mengecewakan. Cukup memuaskan.

[caption id="attachment_322724" align="aligncenter" width="576" caption="Brownis with ice cream (dok.yayat)"]

1399308238723796525

[/caption]

Makin banyak pengunjung datang saat saya beranjak pulang. Anak-anak muda dan pasangannya kebanyakan. Wajarlah.. ini malam minggu. Kenapa juga malam mingguan di rumah, mending cari keramaian sambil makan. Kalau saya punya alasan buat malam mingguan di rumah, ada Valentino Rossi yang harus saya temani. Gaya bener ya hahahaha. Yuk kapan-kapan nangkring bareng di Comic Cafe.

Note : di publish juga di Pojok Yamaha