Tips yang bisa dicoba:
- Jadikan membaca sebagai rutinitas kecil. Cukup bacakan cerita sebelum tidur, nggak sampai 10 menit.
- Terapkan disiplin dengan kasih sayang, bukan bentakan.
- Jadikan momen harian sebagai ruang belajar. Misalnya, berhitung saat belanja sayur, atau mengenal warna saat masak bareng.
3. Jangan Lupa Gizi dan Kesehatan
Pendidikan berkualitas bukan hanya soal isi kepala, tapi juga isi perut. Anak dengan gizi buruk atau stunting akan kesulitan berkembang meski mendapat sekolah terbaik.
Apa yang bisa dilakukan?
- Pastikan anak mendapat gizi seimbang, termasuk protein hewani, sayur, dan buah.
- Rutin cek kesehatan, termasuk gigi dan tumbuh kembang.
- Kurangi jajanan instan, latih anak suka makanan rumahan.
4. Bijak dengan Gadget
Fenomena balita pegang HP sudah seperti hal biasa. Padahal, menurut WHO, anak di bawah 2 tahun sebaiknya bebas dari gadget. Penggunaan gadget berlebihan terbukti bisa menghambat kemampuan bahasa, konsentrasi, serta kemampuan anak berinteraksi sosial.
Agar anak tidak kecanduan gadget:
- Batasi screen time sesuai usia.
- Alihkan dengan aktivitas fisik, seperti main sepeda, menggambar, atau sekadar lari-larian di halaman.
- Beri anak perhatian penuh lewat komunikasi tatap muka. Anak lebih butuh "eye contact" daripada "screen contact".
5. Pendidikan Karakter Adalah Pondasi
Di usia dini, anak belum butuh hafalan rumit. Yang mereka butuh adalah contoh nyata nilai-nilai karakter. Jujur, disiplin, empati, bisa dikenalkan lewat hal kecil sehari-hari.
Caranya sederhana:
- Biasakan anak mengucapkan "tolong" dan "terima kasih".
- Libatkan anak merapikan mainannya sendiri.
- Tunjukkan empati lewat aksi nyata, misalnya berbagi makanan ke tetangga.