"Dia saudara kandung Ibu, satu-satunya, bagaimana Ibu tidak sedih? Sekarang tinggal kamu penerus keluarga ini. Dan kamu juga belum mau menikah." Raut muka Ibu sungguh memelas.
"Ibu, dalam waktu dekat, aku akan segera menikah, ada seseorang yang setia menungguku ."
"Kau hanya mengibur Ibu saja. Itu sudah sering kau katakan."
"Aku serius, Bu. Kalau Ibu tidak percaya, hari ini juga, dia bisa datang kemari untuk melamarku."
Dinda meyakinkan, kali ini dia tak akan membohongi Ibunya.
Mungkin ini sudah menjadi takdir. Dinda tak ingin Om Pras meninggal, meskipun selama ini, dia sudah mengancam hidup Dinda. Mengancam akan membunuh, siapapun yang akan menjadi suami Dinda, karena dia terlalu mencintai Dinda. Cinta yang salah, yang dipelihara sejak Dinda duduk di bangku SMU. Dan kisah itu akan tetap menjadi rahasia hidup Dinda. Kini, tak ada lagi yang akan menghalangi Dinda menikah.
*****
Jogja, 27042015
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI