Utari menarik napas panjang untuk melegakan dadanya yang tiba-tiba sesak, "Saya akan coba mencari pekerjaan lain."
Jeda sesaat. Bagus Pandhita sedang mencerna ucapan gadis itu, "Kenapa? Apa kamu tidak nyaman dengan suasana kantor?"
"Bukan begitu. Mungkin saya harus mulai memikirkan masa depan saya. karena setelah Bapak menikahi saya, maka kita tidak boleh bekerja pada instansi yang sama."
Bagus Pandhita mulai memahami maksud perkataan Utari. Gadis itu baru lulus dari sebuah Universitas Negeri ternama di kota Solo. Memang tidak adil rasanya harus mengikat gadis itu secepatnya. Namun, usia dan jabatannya tidak bisa menunggu lagi.
"Kalau begitu aku akan mempercepat acara pernikahan kita."
Bersambung...