Mohon tunggu...
Yasir Maulana
Yasir Maulana Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya pengajar fisika (IPA) di Madrasah Aliyah Negeri 4 Garut Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tinjauan Miskonsepsi Siswa SMA Pada Mata Pelajaran Fisika Kelas X

8 Agustus 2023   11:54 Diperbarui: 8 Agustus 2023   12:00 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maison kawan-kawan (Maison et al., 2020) melaporkan miskonsepsi pada materi usaha dan energi yang ditemukan pada hasil penelitiannya sebagai berikut :

Pada sub konsep usaha, siswa mengalami miskonsepsi saat memahami konsep usaha positif dan negative. Siswa menganggap bahwa usaha bernilai positif dan negatif ditentukan oleh arah gaya atau arah perpindahan. Jika gaya berarah ke kanan maka gaya bernilai positif dan usaha juga positif. Sebaliknya jika gaya berarah ke kiri maka gaya bernilai negatif dan usaha bernilai negatif. Hal yang sama berlaku untuk perpindahan, yaitu siswa menganggap jika perpindahan benda yang diberi gaya ke kanan maka usahanya positif dan sebaliknya jika perpindahan benda ke arah kiri maka usahanya negatif.

  • Pada konsep yang benar menurut Serway (Raymond A. Serway, John W. Jewett, 2014)  usaha bernilai poisitf jika gaya (F) searah dengan perpindahan (s) dan bernilai negatif jika gaya (F) berlawanan arah dengan perpindahan (s).
  • Masih pada sub konsep usaha, siswa juga mengalami kesalahan konsep saat memahami bahwa Semakin sulit atau semakin panjang lintasan yang dilalui maka usaha semakin besar. Siswa memahami bahwa besar usaha dipengaruhi oleh panjang lintasan yang dilewati benda saat bergerak.
  • Menurut Halliday (Halliday D, 2015) pada gaya konservatif maka usaha yang bekerja pada sebuah partikel yang bergerak diantara dua titik tidak bergantung pada lintasan yang ditempuh partikel tersebut. Sebagai contoh gaya gravitasi (berat) dan gaya pegas merupakan gaya-gaya konservatif; sedangkan gaya gesek kinetik merupakan gaya non konservatif. Selanjutnya Serway dan Jewett (Raymond A. Serway, John W. Jewett, 2014) menjelaskan bahwa kerja yang dilakukan oleh gaya konservatif selalu memiliki sifat-sifat berikut yaitu, dapat selalu dinyatakan sebagai perbedaan antara nilai awal dengan nilai akhir dari fungsi energi potensial; bersifat reversible (bisa bolak-balik); tidak tergantung pada lintasan benda dan hanya tergantung pada titik awal dan titik akhir lintasan; dan ketika titik akhir dan awal sama, kerja total yang dihasilkan sama dengan nol.

Contoh terbaik untuk memahami konsep ini adalah benda yang bergerak pada bidang miring, maka usahanya adalah perubahan energy potensialnya sehingga usahanya hanya bergantung pada massa benda (m), percepatan gravitasi (g) dan ketinggian bidang miring (h). Usaha tidak ditentukan oleh panjang lintasan bidang miring tersebut.

  • Sumber : Pembelajaran et.al., 2017
    Sumber : Pembelajaran et.al., 2017
  • Pada sub konsep hubungan antara energy potensial, energy kinetic dan energy mekanik. Siswa mengalami miskonsepsi karena memahami saat bahwa saat benda bergerak jatuh bebas maka energi mekaniknya tidak tetap karena mengalami perubahan energi potensial dan energy kinetik. Siswa memahami bahwa saat benda bergerak jatuh maka energy potensialnya berkurang karena ketinggiannya berkurang dan energi kinetiknya bertambah. Oleh karenanya energi mekanik yang merupakan penjumlahan energi potensial dan energi  kinetic juga pasti berubah.
  • Pada konsep yang benar menurut Serway (Raymond A. Serway, John W. Jewett, 2014) pada gaya konservatif maka energi mekanik adalah kekal. Jadi pada benda yang bergerak jatuh bebas, dimana gaya yang bekerja adalah gaya gravitasi yang merupakan gaya konservatif maka energi mekanik bersifat kekal atau tetap.

KESIMPULAN 

Miskonsepsi dapat menjadi penghalang bagi siswa untuk mendapatkan pemahaman yang benar dalam pembelajaran fisika. Miskonsepsi dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti faktor siswa, guru, metode pembelajaran dan buku sumber yang digunakan. Banyak peneliti yang telah melaporkan kejadian miskonsepsi dalam materi fisika. Penelitian ini mengungkapkan laporan contoh miskonsepsi pada materi fisika yang diajarkan di kelas X semester 1 di tingkat madrasah aliyah berdasarkan studi literatur dari beberapa jurnal yang relevan. Materi fisika yang dikaji miskonsepsinya adalah kinematika gerak lurus, gerak melingkar beraturan dan usaha energi.

Hasil studi literatur dalam penelitian ini melaporkan pada materi kinematika gerak lurus, siswa banyak mengalami miskonsepsi pada sub materi (1) perpindahan dan jarak, (2) kelajuan dan kecepatan, (3) kecepatan pada gerak jatuh bebas dan (4). Selanjutnya pada materi gerak melingkar beraturan, siswa banyak mengalami miskonsepsi pada sub materi (1) hubungan besaran gerak linier dan gerak rotasi pada gerak melingkar beraturan, (2) percepatan sentripetal dan (3) hubungan roda-roda. Kemudian pada materi usaha dan energi, siswa banyak mengalami miskonsepsi pada sub materi (1) usaha negatif dan positif dan (2) hukum kekekalan energi mekanik untuk benda yang meluncur pada bidang miring.


Saran yang dapat peneliti kemukakan setelah melakukan penelitian ini adalah (1) bagi peneliti lain dapat melengkapi kajian yang sama untuk materi fisika lain sehingga didapatkan pengetahuan tentang contoh-contoh miskonsepsi pada materi fisika yang terjadi di siswa madrasah aliyah khusunya atau seluruh siswa SLTA umumnya, (2) bagi guru, hasil kajian ini dapat dijadikan pengetahuan awal untuk menyusun tes diagnostik yang sangat bermanfaat untuk mengetahui tingkat miskonsepsi yang mungkin terjadi pada siswanya sehingga ke depannya dapat menentukan langkah perbaikan jika siswa tersebut mengalami miskonsepsi.


REFERENSI

 Annisa, R., Astuti, B., & Mindyarto, B. N. (2019). Tes Diagnostik Four Tier untuk identifikasi pemahaman dan miskonsepsi siswa pada materi gerak melingkar beraturan. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Keilmuan (JPFK), 5(1), 25. https://doi.org/10.25273/jpfk.v5i1.3546

Halliday D, R. R. (2015). Fisika dasar jilid 1. PT Erlangga.

Kanginan, M. (2016). Buku Fisika SMA Kelas XI. PT Erlangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun