Mohon tunggu...
Yasinta Astuti
Yasinta Astuti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Blogger dan Certified Digital Marketing. Suka sekali dengan Canva dan Passionate pada digital marketing. Konten kreator untuk 5 rumah sakit swasta. Blog pribadi : https://yasinyasintha.com dan Instagram @yasinta.astuti

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Fenomena Mengumpulkan "Like" Media Sosial

10 Januari 2021   16:59 Diperbarui: 11 Januari 2021   16:00 1640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi yang ga punya waktu mengumpulkan koin, bisa membeli koin dengan pulsa ( saat itu ) ide bagus untuk mendapatkan uang ya haha. 

Namun cara ini tidak saya teruskan, kenapa ? Karena akun yang menyukai postingan kita merupakan random akun. Tak jarang saya menemukan akun dengan profil telanjang, haha. Sudahlah ini masa jahiliyah yang saya lalui tapi sedikit banyak memperkaya pengetahuan kan bahwa banyak jalan menuju roma. 

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
  • Support Like Grup 

Instagram hari ini isinya buanyaaak banget, sampe pusing sekaligus terhibur karena cari apapun ada. Support like group ini kemudian bermunculan, bermula dari satu komunitas yang memiliki kesamaan, kini berkembang. 

Jenisnya tak hanya support like, bisa juga dengan komen bahkan ada support grup yang menyediakan paket lengkap semua sumber engagement digunakan, mulai dari like, komen, save dan share. Manusia-manusia pinter emang, selalu menemukan cara.

Saya masih ingat, di tahun 2012 ketika saya mengenal ini, masuk - masuk ke grup line dan mengikuti banyak grup dengan judul FFF (follow-for-follow) lalu ada grup support LFL (Like-For-Like) setiap harinya kita diharuskan menyukai 3 postingan teratas.

Mereka yang tidak menyelesaikan akan didenda, mulai dari me-like lebih banyak postingan hingga membayar denda dalam jumlah rupiah, tak besar hanya berkisar 5 ribuan saja saat itu. 

Hingga saat ini support grup Instagram dengan metode ini masih saya ikuti, mengerucut mengikuti komunitas yang saya ikuti sehingga postingannya pun tidak jauh dengan apa yang saya lakukan juga, berasa lebih nyambung dan dekat.

  • Collab Hastag 

Sedikit berbeda dengan support like grup, lebih mirip LFL tapi dengan metode yang berbeda dan bisa diikuti oleh lebih banyak orang. Karena biasanya support like grup digelar lewat grup chat. 

Sedangkan collab hastag bisa antar grup asal dengan kesepakatan yang sama : Hastag yang digunakan adalah hastag tertentu yang sudah ditentukan. 

Semua peserta akan post hastag di rentang waktu yang ditentukan dan start dan selesai support di waktu yang sudah ditentukan juga. Jika lalai, siap-siap kena sanksi, mulai dari tak boleh ikutan hingga dikeluarkan dari grup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun