Senja menelpon.
"Assalamu'alaikum Mas Dadi. Bisa minta waktunya sebentar?"
"Wa'alaikum salam"
"Telpon dari Senja, Mas?"Tanya istriku. Kulihat senyum manis tersungging di wajahnya. "Sini, Bu!"seruku sambil melambaikan tangan.
"Alhamdulillah, senang sekali mendengar kehangatan keluarga Mas Dadi. Salam takzim untuk Mbak Nuri, ya, "ujar Senja di ujung telpon.
"Ada apa, Senja? Sebulan yang lalu kamu mengirim pesan tapi tak ada kelanjutannya"
"Iya, Mas. Saya benar-benar minta maaf karena selepas mengirim pesan tersebut saya dilarikan ke rumah sakit".
Deg.
Hatiku tergerak. Kurengkuh bahu istriku dengan lembut. "Ibu bawa Aning main di taman belakang ya, "ujarnya sambil beringsut meninggalkanku.
"Maaf ya Mas, seharusnya saya tidak menelpon Mas Dadi. Tolong sampaikan pernohonan maaf saya kepada Mbak Nuri,"ujar Senja.
Klik.