Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Geriatric Millennial

Penulis komunitas. Gig worker. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Padanan Artificial Intelligence, Akal Imitasi atau Kecerdasan Buatan?

24 Juni 2025   10:49 Diperbarui: 26 Juni 2025   15:41 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah pribadi dari Canva

Sementara itu, kecerdasan dapat dibuat atau dilatih. Seorang manusia dapat melatih dirinya sendiri untuk jadi cerdas melalui pemikiran, perenungan, dan perilaku.

Maka secara etimologi, terminologi, dan konteksnya yang lahir dari ilmu komputer, nampaknya padanan artificial intelligence yang mendekati tepat adalah kecerdasan buatan. 

Dalam dunia komputer, akal imitasi akan meniru pola secara plek-ketiplek apa yang ditunjukkan kepadanya. Sedangkan kecerdasan buatan menerapkan algoritme belajar untuk menalar, menggeneralisasi, dan beradaptasi.

Artificial intelligence akan membentuk algoritma dan menyesuaikan output dengan input yang didapatnya. Makin kompleks input yang didapat, makin AI "belajar" dan mengembangkan dirinya. Itulah yang dinamakan kecerdasan (buatan).

Beda Kecerdasan Buatan dan Akal Imitasi

Akal Imitasi ternyata juga istilah yang lahir dari dunia komputasi, sama seperti kecerdasan buatan. Keduanya punya makna serupa meski tak sama.

1. Pengertian 

Akal Imitasi merupakan istilah tidak baku dalam ilmu komputer, tapi bisa diartikan sebagai upaya meniru proses berpikir manusia secara dangkal (misalnya, melalui algoritma sederhana atau aturan tertentu). 

Sedangkan Kecerdasan Buatan (artificial intelligence) adalah Ilmu yang mempelajari cara membuat sistem/mesin yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti belajar, memecahkan masalah, atau mengambil keputusan.

2. Tujuan

Kecerdasan Buatan bertujuan menciptakan sistem yang benar-benar mampu beradaptasi dan memproses informasi secara kompleks, bahkan berinovasi. Sedangkan Akal Imitasi hanya meniru perilaku terbatas dan bergantung pada instruksi manusia.

3. Penerapan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun