"Saluran air ke kamar-kamar hanya menyala pada pukul lima pagi dan lima sore. Jadi pastikan kalian punya cukup air dalam bak mandi."
"Bagaimana kalau kita ingin kencing tengah malam?" tanya Firzan sungguh-sungguh.
"Toilet di setiap gedung tetap menyala, dan kalian kan dapat kamar mandi sendiri dalam kamar,"jawab Rita santai.
"Kamar mandi pribadi di tiap kamar!" kata Johan bersemangat diikuti seruan dan siulan gembira dari yang lain.
"Seperti hotel!"
"Apakah harus berlebihan seperti itu?!" ujar Kiki melihat teman-teman lelakinya melakukan tos, meskipun Arun melakukannya dengan wajah kaku, bingung di bagian mana dia harus senang.
"Yes, Kiki! Memang kamu mau harus berbagi kamar kecil dengan orang lain? Kalau mereka jorok kita bisa ketularan penyakit!" sahut Yasmine.
Di asrama pada umumnya kamar mandi berada di luar kamar tidur dan digunakan bergantian oleh seluruh penghuni. Kamar mandi yang menyatu dengan kamar tidur berarti membebaskan mereka dari antrean dan perundungan yang mungkin dilakukan oleh kakak tingkat.
Rita memotong kegembiraan soal kamar mandi, "Usahakan baca arsip  sebanyak kalian bisa sebelum lampu padam. Lebih bagus kalau kalian sempat membacanya sampai habis."
Sesampainya di lantai tiga Rita memberi masing-masing satu kamar karena jumlah mereka hanya delapan orang. Angkatan lain mendapat satu kamar untuk tiga orang. Jatah satu kamar untuk satu orang membuat para lelaki, ditambah Yasmine, melakukan tos lagi.
Semua orang masuk ke kamar untuk menaruh tas mereka. Para lelaki kemudian secara tak sengaja berkumpul di kamar Komang sementara para perempuan menolak ikut karena ingin membereskan barang-barang mereka.