Selama libur pandemi ini saya banyak berinteraksi dengan guru agama (Islam) dan Bahasa Inggris yang dua-duanya honorer. Kalau ada kekurangan wajar saja karena sebagai honorer mereka tidak punya akses untuk meningkatkan kompetensi. Pun gajinya juga tidak dibayar setiap bulan. Pun sekarang mereka terancam tidak digaji karena duitnya belum terkumpul.Â
Padahal selama libur pandemi guru honorer sama pusingnya dengan guru PNS karena ada target materi yang harus dipenuhi tapi pembelajaran tidak bisa maksimal. Kasihan, beban pekerjaannya berat tapi gajinya minim, itupun terancam gagal bayar.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!