Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kisah Menteri Keuangan yang Dipuja Lalu Dihina

14 Oktober 2025   13:10 Diperbarui: 14 Oktober 2025   22:53 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis (huffington post via KOMPAS..COM)

Dalam ilmu ekonomi, ini disebut policy backlash: kebijakan yang pada awalnya menimbulkan efek positif atau short-term stimulus, tapi dalam jangka panjang menimbulkan reaksi balik sosial dan politik.

Kita boleh bilang, ini cukup disebut "efek belakangan yang bikin kepala pusing dan perut mual." Pada akhirnya, jabatan Menteri Keuangan tidak pernah benar-benar menyenangkan.

Ia harus menjadi juru sihir yang menyeimbangkan antara aggregate demand dan fiscal prudence sambil mendengar rakyat menjerit minta subsidi. Kalau berhasil, disebut penyelamat. Kalau gagal, disebut biang kerok.

Mungkin benar kata John Kenneth Galbraith dalam The Affluent Society tahun 1958: "Ekonom selalu tampak paling pintar sebelum bencana terjadi, dan paling bodoh sesudahnya."

Maka kalau ada yang bercita-cita jadi Menteri Keuangan karena ingin populer, sebaiknya jadi penyanyi saja. Setidaknya, kalau salah nada, masih bisa diselamatkan dengan tepuk tangan palsu. Tapi kalau salah hitung defisit, seluruh negeri ikut fals*

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun