Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kisah Menteri Keuangan yang Dipuja Lalu Dihina

14 Oktober 2025   13:10 Diperbarui: 14 Oktober 2025   22:53 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis (huffington post via KOMPAS..COM)

 

Ada semacam penyakit langka yang hanya menjangkiti orang-orang cerdas di dunia ekonomi: semakin pintar mereka, semakin besar kemungkinan mereka keliru.

Dan kalau sudah keliru, kelirunya berskala internasional. Penyakit itu menimpa banyak Menteri Keuangan di dunia, mulai dari yang tak mau pakai dasi sampai yang kebanyakan dasi.

Ambil contoh Yanis Varoufakis, mantan Menteri Keuangan Yunani yang masuk kantor Eurogroup seperti mau naik motor gede: tanpa dasi, jaket kulit, dan wajah tenang seperti baru selesai menulis puisi eksistensialis.

Dia mengajar di Cambridge, menulis buku The Global Minotaur, dan menyebut dirinya "seorang Marxis yang mengajarkan kapitalisme cara menyelamatkan dirinya sendiri."

Bayangkan, kalau Karl Marx hidup lagi, mungkin ia akan meludah di lantai, tapi juga menepuk pundaknya.

Ketika Yunani dililit utang dan dipaksa tunduk pada Troika yaitu IMF, Bank Sentral Eropa, dan Komisi Eropa, Varoufakis berdiri dengan gagah, seperti gladiator di hadapan para bankir berjas abu-abu.

Ia menolak resep austerity  dan menuduh Eropa kejam karena memeras negeri yang sudah lemas. Awalnya rakyat Yunani memujanya: "Inilah pahlawan kita!

Ia menolak menjual pelabuhan kepada investor asing!" Tapi hanya dalam enam bulan, pahlawan itu menjelma kambing hitam.

Negosiasi gagal, bank tutup, uang rakyat dibatasi. Ia mundur, menulis memoar getir Adults in the Room. Dari menteri nyentrik yang dielu-elukan, berubah jadi bahan olok-olok di kafe Athena.

Lain Yunani, lain pula Italia. Di sana pernah ada Silvio Berlusconi, pengusaha, pemilik stasiun TV, dan playboy yang entah kenapa sempat dipercaya mengatur ekonomi negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun