Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Administrasi - Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Prahara Baru Jack Ma

21 April 2021   16:16 Diperbarui: 21 April 2021   19:03 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jack Ma (foto : Dcnepal)

Pidato Jack Ma di Bund Summit- Shanghai (10/2020), berbuah petaka Panjang. Dari berbagai sisi, lelaki mungil yang tajir melintir itu tengah digencet hingga sebentar lagi sudah gepeng dan koyak.

Bayangkan, Ma terpaksa resign dari perusahaannya sendiri. Apa tidak ajaib? Meskipun hal begini pernah menimpa Steve Jobs. Ia ditendang dari Apple yang mana dia otaknya dan founder. Saya nonton itu di Man In The Machine, sungguh herannya saya.

Kini, mau tak mau, Ma dipaksa divestasi seluruh sahamnya di Ant Group. Itupun proses divestasinya dipelototi dan sedikitpun tak kedip oleh rezim Xi Jinping. Jangan coba-coba main kucing kaleng, bila tau mau tiba-tiba terseret ke kolong tanah seperti yang sudah-sudah.

Kritik Ma tidak salah. Dia cuma bilang, "Basel Accords bertujuan merawat penyakit sistem perbankan tua. Obat untuk orang-orang tua, tapi sistem keuangan di China masih muda,"

Apa yang diomongin Jack Ma, persis yang dikritik politisi PAN di Senayan, Jon Erizal. Bahwa di tengah krisis begini, Basel Accord juga perlu direlaksasi, agar system perbankan melonggarkan aturan kredit yang ruwet hanya karena terikat Basel Accord.

Jika tidak, meski suku bunga kebijakan turun, namun pergerakan kredit perbankan lelet bagai keong. Kenapa? Yak karena protocol Basel Accord yang mengikat bank-bank di seluruh dunia menjadi sedemikian ruwet.

Yang bikin Xi Jinping murka mungkin karena omongan, "bank di China tak ada bedanya dengan rumah gadai tua." Kata Ma, system perbankan ke depan, keputusan memberi kredit berdasarkan big data dan profile credit. Apa salah?

Kenapa cuma omong begitu, kuping Xi Jinping sedemikin panasnya. Kalau hidup di Indonesia, kuping Xi Jinping bukan cuma gosong, tapi putus, akibat kelakuan netizen yang senewen dari subuh ketemu subuh.

***

Setelah dipreteli ga boleh IPO di SSE (Shanghai Stock Exchange), kini Jack Ma ancang-ancang ditendang keluar dari Ant Group. Raksa holding bisnis fintech yang dia bangun dari nol, dari bilik kecil apartemennya di Hangzhou sana.

Andai saja Ant Group berhasil melantai di SEE, Market Cap yang berhasil di raup Ma dan konco-konconya, tak tanggung-tanggung, hingga mencapai setara Rp.500-an triliun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun