Tidak ingin sekadar membangun TPS biasa, mahasiswa KKN memberikan sentuhan kreatif agar tempat pembuangan ini terlihat menarik dan memiliki nilai edukasi. Anak-anak desa diajak ikut menghias bak sampah menggunakan cap telapak tangan warna-warni.
Suasana pun menjadi meriah. Anak-anak tampak antusias mencelupkan tangan mereka ke dalam cat berwarna merah, kuning, dan hijau, lalu menempelkannya di dinding bak sampah. Jejak telapak tangan itu menjadi simbol kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan desa.
"Cap tangan ini bukan cuma hiasan. Kami ingin anak-anak merasa tempat ini milik mereka juga, supaya mereka ikut menjaga kebersihan desa," kata Adrian, salah satu Mahasiswa KKN.
Selain meninggalkan hasil yang bermanfaat, kegiatan ini juga menciptakan momen yang berkesan. Gelak tawa anak-anak dan semangat gotong royong antara mahasiswa dan warga menjadi pengalaman yang sulit dilupakan.
Hasil dan Harapan ke Depan
Kini, lokasi yang dulunya identik dengan sampah dan abu telah berubah menjadi TPS baru yang bersih, tertata, dan penuh warna. Warga yang melintas bisa melihat perubahan nyata hanya dalam hitungan hari.
Pak Ali mengaku senang dengan perubahan tersebut.
"Sekarang tempatnya lebih enak dilihat, dan anak-anak juga senang bisa ikut menghias. Semoga lingkungan kita jadi lebih bersih," ujarnya.
Kelompok KKN berharap TPS ini tidak hanya menjadi tempat pembuangan sampah, tapi juga menjadi simbol kepedulian lingkungan dan kebersamaan warga Desa Bojongsari. Bagi para mahasiswa, hasil ini akan selalu menjadi kenangan berharga selama mereka mengabdi di desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI