Mohon tunggu...
Shelly
Shelly Mohon Tunggu... Staff saja

Hobi traveling dan mencoba hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Financial

CIMB Niaga Genjot pembiayaan Hijau hingga Rp 59 Triliun dan Kurangi Emisi 32 Persen

20 September 2025   13:48 Diperbarui: 20 September 2025   13:48 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Tujuh puluh tahun perjalanan bukan hanya soal bertahan di industri perbankan, tapi juga bagaimana sebuah bank bisa memberi kontribusi nyata pada masyarakat dan lingkungannya. CIMB Niaga, yang berdiri sejak 1955, kini menandai usianya yang ke-70 dengan catatan menarik dalam agenda keberlanjutan.

Pada 2024, CIMB Niaga menyalurkan pembiayaan berkelanjutan senilai Rp59,1 triliun atau sekitar 26 persen dari total pembiayaan. Angka ini bukan kecil, melainkan bukti bahwa bank berupaya serius mendukung transisi ekonomi rendah karbon di Indonesia. Di saat bersamaan, CIMB Niaga juga berhasil memangkas 32 persen emisi gas rumah kaca untuk cakupan 1 dan 2 jika dibandingkan dengan baseline 2019. Pencapaian ini lahir dari langkah-langkah sederhana tapi konsisten, mulai dari efisiensi energi di kantor, penerapan konsep green office, sampai pemasangan panel surya dan pembelian renewable energy certificate.

Nasabah jadi pusat pengalaman

Di balik angka-angka itu ada benang merah yang tetap sama sejak awal, yakni upaya CIMB Niaga menempatkan nasabah sebagai pusat dari semua layanan. Customer centricity bukan sekadar jargon, melainkan diterjemahkan ke dalam pengalaman nyata lewat inovasi.

Lewat aplikasi OCTO Mobile dan OCTO Clicks, misalnya, nasabah kini lebih mudah mengakses produk keuangan yang ramah lingkungan, mulai dari reksa dana berkelanjutan hingga tabungan emas digital. Tidak lagi ribet, karena semua bisa dilakukan dari Handphone saja tanpa kertas dan tanpa antre.

Bagi mereka yang masih ingin sentuhan langsung, hadir konsep Digital Lounge. Tempat ini memungkinkan nasabah membuka rekening atau melakukan transaksi dengan teknologi digital, sambil tetap mendapat pendampingan staf. Layanan tanpa kertas di sini bukan hanya soal efisiensi, tapi juga bagian dari langkah kecil mengurangi jejak karbon.

Dari sawit berkelanjutan sampai perdagangan karbon

Komitmen keberlanjutan CIMB Niaga juga tampak di sektor yang sering jadi sorotan, yaitu minyak sawit. Pada 2024, portofolio pembiayaan untuk sawit berkelanjutan naik 34 persen dibanding tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, pembiayaan untuk pengelolaan sumber daya biologis dan penggunaan lahan berkelanjutan tercatat mencapai Rp10,76 triliun atau sekitar 18 persen dari total pembiayaan hijau.

Langkah lain yang cukup progresif adalah keterlibatan bank ini sebagai pembeli unit karbon di IDXCarbon. Keikutsertaan ini memperlihatkan bagaimana lembaga keuangan bisa berperan dalam mendukung ekosistem dekarbonisasi nasional, bukan hanya lewat kredit, tetapi juga lewat partisipasi di pasar karbon.

Menatap 2030 dan 2050

Semua pencapaian itu bukan garis akhir, melainkan bagian dari target jangka panjang. CIMB Niaga telah menegaskan komitmen menuju net zero emisi untuk operasional internal pada 2030 dan net zero penuh termasuk rantai pasok pada 2050.

Tujuh dekade perjalanan bank ini menunjukkan bagaimana keberlanjutan dan inovasi layanan bisa berjalan seiring. Dari menjadi pionir layanan digital lewat OCTO Mobile hingga berperan aktif dalam pembiayaan hijau, semua diarahkan pada satu tujuan yang sama, yaitu memberikan pengalaman terbaik bagi nasabah sekaligus meninggalkan jejak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun