Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Novelet] Magnolia

10 April 2019   09:44 Diperbarui: 27 April 2019   09:43 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

* * *

Kuhentikan mobil di halaman rumahnya, ketika diri ini muncul, senyum Magnolia menghilang. 

"Van, kau....?"

"Nikho ada urusan penting, jadi aku yang akan mengantarmu," memang mobil Nikho yang kukendarai.

"Ouh," ekspresi kecewa kubaca di wajahnya. Segera kubukakan pintu untuknya, maklum saja-sejak mereka menjalani hubungan serius, selalu Nikho yang menemani Magnolia ke mana ia pergi. 

"Sangat pentingkah hingga tak bisa kauwakilkan?" tanyanya ketika kami dalam perjalanan. 

Aku tahu apa yang ada dalam pikirannya, Magnolia selalu resah dengan apa yang kami lakukan. Ia bahkan pernah mencoba membujuk agar Nikho meninggalkan dunia kami. Tapi semua itu tidak mudah, kami menggeluti dunia hitam ini tidak hanya setahun-dua tahun. Tapi bahkan sejak diriku remaja, semenjak tak ada seorang pun yang peduli padaku kecuali Nikho. Di saat semua orang menganggapku sampah, Nikho memberiku makanan, tempat tinggal, pekerjaan, bahkan dia menganggapku seperti adiknya sendiri, menjadikanku satu-satunya kepercayaannya. Hingga kami memiliki segalanya. Hingga kami, bertemu dengan wanita yang tak pernah kami bayangkan. Magnolia! 

Satu-satunya wanita yang mampu mengubah hati Nikho, yang juga membuat hatiku bergetar. Tapi sungguh, aku tak berniat sedikit pun untuk hadir di antara hati mereka. Kebahagiaan Nikho adalah segalanya bagiku. Dan aku pun tak pernah berniat menggantikan Natasha dengan wanita lain. Aku ingin terus mencintainya meski dunia kami sudah berbeda. 

"Van," 

Suaranya mengenyahkan lamunanku, "Ya... seperti itu!" 

Magnolia kembali diam, melempar pandangannya sejenak ke luar jendela. "Semua baik-baik saja, kan?" desisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun