Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

I Love U Even When I'm Angry

11 Maret 2015   09:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:49 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Turunin aku di depan ya?"

"Kamu mau kemana, ini sudah malam?"

"Turunin aja di depan!" bentaknya. Tantri sedikit kaget, ia merapat dan menghentikan mobilnya. Selsa langsung meloncat dari dalam mobil dan berlari ke arah berlawanan dari mobil itu, ia menyeberang jalan lalu mencegat taksi.


Ardian masih duduk di tempatnya, ia mulai menggigil kedinginan tapi ia biarkan saja. Selsa berlari ke lobi, dan bertanya pada resepsionist sesuai pesan Ardian kemarin. Saat di dalam taksi ia melihat hpnya yang ternyata ada belasan misscall, semuanya dari Ardian. Ia pun berlari ke taman belakang, ia tercenung di depan hamparan bunga-bunga yang mulai berserakan karena air hujan. Hamparan bunga di sepanjang jalan menuju tengah taman. Ia bisa melihat seseorang yang duduk di sana, di bawah hujan. Ia segera berlari ke arahnya, Ardian menoleh ketika mendengar langkah kaki dengan cepat mendekatinya. Ia berdiri tepat ketika gadis itu tiba di hadapannya.


"Maaf, aku terlambat lagi!" desisnya, ada airmata yang keluar tapi tak terlihat oleh guyuran air hujan. Pria itu tak menyahut, hanya memandangnya dengan tatapan kecewa dan amarah. Ia meletakan kotak merah itu di meja lalu berlalu begitu saja. Selsa ingin mengucap sesuatu tapi ia tak mampu mengeluarkan sepatah katapun. Kali ini ia menyadari dirinya sudah cukup keterlaluan, ia selalu melupakan janjinya bersama pria yang di cintainya karena terlalu asyik bersama teman-temannya.


Perlahan ia melihat lampu yang masih menyala dengan tulisan yang indah, lalu ia melirik benda yang di taruh Ardian tadi. Iapun memungut benda kecil itu dan membukanya, sebuah cincin berlian yang indah menyembul dari dalamnya. Ia menutup mulutnya dengan tangan dan terisak. Apakah sejak beberapa hari ini Ardian memintanya bertemu di tengah jadwalnya yang padat hanya untuk memberikan pinangannya? Berarti sudah banyak rencana dan kejutan yang pria itu buat untuknya dan selalu gagal di tunjukan karena kecerobohannya sendiri.


"Maafin aku!" desisnya lirih.


Pasti kali ini Ardian sangat kecewa padanya, bisa-bisa minta putus! Bagaimama ini? Ia sungguh tak mau sampai putus dengan pria itu.


Tiba-tiba air hujan berhenti mengguyurnya, padahal hujannya masih lebat tuh! Ia mengangkat kepalanya, sebuah payung melindunginya dari air hujan. Ia pun menoleh ke belakang dan menemukan mata Ardian yang menatapnya tanpa ekspresi.


"Maaf!" desisnya.


Tanpa bicara Ardian menariknya ke dalam dekapannya. "jangan lakukan itu lagi!" bisiknya. Selsa hanya mengangguk, "kamu nggak marah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun