Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [49]

3 Agustus 2021   19:09 Diperbarui: 3 Agustus 2021   19:15 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Ya, noona menemukannya di dalam loker noona di hari Valentine kan?"

"Iya. Tunggu, kenapa kau tidak pernah mengatakannya?"

"Ya, yang paling penting noona menjaganya dengan baik kan?"

Aku tertawa melihatnya yang terus menanyaiku soal bagaimana aku memberikan boneka anjing itu padanya. Sebenarnya aku juga tidak tau sejak kapan perasaanku padanya bertumbuh... aku ingat pertama kalinya Choeun noona menjadi guru baru di Hwachin School adalah ketika aku baru memasuki jenjang SMP. Aku selalu ingat pada kepribadiannya yang ceria dan menyenangkan, tapi cukup tegas saat dia mengajar. Bahasa Inggris-nya sangat bagus dan dia punya banyak cara mengajar kreatif yang membuatku mempelajari bahasa itu dengan lebih mudah. Aku juga tak menyadari sejak kapan perasaan nyamanku padanya tumbuh. Awalnya aku merasa senang setiap dia masuk ke kelas untuk mengajar. 

Aku pernah terkejut juga karena melihatnya muncul di rumahku dan rupanya melalui koneksi teman ke teman dan ke teman lagi (appa menjelaskan dengan sangat rinci tapi aku tak berniat mengingatnya) Choeun noona menjadi penerjemah dokumen yang diperlukan appa untuk bekerja dan beberapa dokumen gereja juga. Kurasa dengan cukup sering melihatnya, aku juga mulai mengobrol dengannya. Begitulah segala yang berawal dari kebiasaan... aku jadi terus menerus ingin melihatnya, ingin berbicara dengannya. Rasanya sepi sekali hari-hariku jika aku tidak melihatnya, jadi aku akan mencari alasan menemuinya atau mengobrol dengannya meskipun kadang hanya bisa dengan chat lewat aplikasi Instagram. Karena terbiasa itulah, aku juga tidak sadar ketika perasaan itu berubah menjadi sayang. Melihat Chungdae hyong dulu juga mendekati Choeun noona, itu benar-benar membuatku cemburu. Namun sekarang tak ada yang perlu kukhawatirkan, aku sudah memilikinya, setidaknya hatinya sepenuhnya sudah untukku.

"Donghyun aaa~"

Aku tertawa kecil ketika Choeun noona menyuapiku dengan sushi, tapi aku menerimanya. Inilah juga yang membuatku nyaman, aku tak punya noona, dan dia memperlakukanku seperti seorang adik baginya. Tapi tunggu... aku bukan sekadar adik baginya kan?

"Noona, aku mau tanya sesuatu."

"Ya?" tanya Choeun noona dengan mulut penuh sushi.

"Apakah noona mencintaiku?"

"Apa maksudmu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun