Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Novel] You Are (Not) My Destiny [36]

9 Mei 2021   12:04 Diperbarui: 9 Mei 2021   12:06 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

  • WANNA ONE -- IPU (confession version)
  • SUPER JUNIOR -- Let's Not
  • Standing Egg -- Little Star
  • Jonghyun & Taeyeon  - Lonely
  • ASTRO -- Love Wheel
  • RED VELVET -- See The Stars
  • ASTRO -- Should've Held On
  • Soyou & Junggigo - Some
  • Kim Jaehwan -- Some Days
  • N. FLYING -- Spring Memories

BAEK CHOEUN'S POV

Aku berusaha terdengar baik-baik saja saat Bojin meneleponku. Kami mendapat cukup banyak bukti video dan nota palsu, juga contoh dari tepung yang dalam keadaan buruk itu sudah diserahkan pada polisi. Dan Dongsun juga menyebut nama Hyunah. Aku tidak mengerti kenapa Hyunah melakukan semua itu padaku... tapi kurasa jawabannya bisa didapat kalau aku mengajaknya bicara nanti. Dongsun bilang sedang mengusahakan supaya aku bisa menemui Hyunah. Aku merasa lega, tapi itu tidak membuatku bahagia. Ada sesuatu yang mengganjal hatiku. Apalagi itu kalau bukan tentang Chungdae dan Youngkyong.

"Choeun noona."

Aku melihat Chungdae muncul di ambang pintu kamarku, tapi aku tak tau harus bersikap apa padanya. Aku merindukannya. Aku tidak bertemu dengannya selama lebih dari 3 minggu, dan biasanya aku akan berlari dan memeluknya, atau dia yang akan melakukan itu. Tapi saat ini kami hanya saling menatap, dan tidak ada yang tersenyum.

"Oh, Chungdae... hai," sapaku sambil tersenyum, sejenis senyum yang terlambat.

"Noona, apakah kau sedang sibuk?"

"Hmm tidak, Bojin baru saja meneleponku dan memberi update tentang caf..."

"Oh, aku juga mau dengar tentang itu."

"Ayo, kita bicara di luar saja."

Aku dan Chungdae duduk di ruang makan dengan canggung. Dua gelas jus anggur ada di hadapan kami, dan kami duduk berhadapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun