Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You are (Not) My Destiny [30]

1 April 2021   17:39 Diperbarui: 1 April 2021   17:40 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

  • Standing Egg -- Little Star
  • Jonghyun & Taeyeon - Lonely
  • ASTRO -- Love Wheel
  • TXT -- Magic Island
  • GOT7 -- Magnetic
  • GOTCHA -- Make Sure Today
  • GOT7 -- Miracle
  • BTS -- Miss Right
  • Mc Kay -- Month of June
  • VERIVERY -- My Beauty

MIN DONGHYUN'S POV

Ah sial, harusnya tadi aku ambil satu jaket lagi. Hari ini dingin sekali sih. Memang tadinya aku pikir mungkin lebih baik mengajak Chungdae hyong mengobrol di caf atau tempat hangat apalah itu. Tapi aku takut nanti suaraku terlalu keras. Aku tidak yakin akan dapat jawaban yang enak darinya. Bicara dengannya di apartemennya jelas pilihan yang paling buruk. Jadi aku menungguinya di taman tak jauh dari agensinya, karena katanya dia baru selesai dengan kegiatannya. Aku harus dapat jawaban darinya hari ini juga.

"Donghyun."

Aku menoleh dan mendapati dia mendatangiku dengan penyamaran yang luar biasa: dia memakai topi wol besar, kacamata hitam, syalnya menutupi sisa wajahnya, dan dia memakai satu jaket pendek dilapisi satu jaket panjang lengkap dengan sepatu boot. Oh ya aku baru ingat aku akan menemui seorang selebriti.

"Kenapa kau mengajakku bertemu disini? Ayo kita ke caf. Dingin sekali hari ini."

"Maaf hyong, aku tau hyong tidak tahan cuaca dingin, tapi aku tak punya pilihan lain, aku takut hyong dikenali kalau kita ke caf."

"Atau di apartemenmu. Kita akan jadi manusia salju sebentar lagi."

"Kita akan selesai cepat kalau hyong menjawabku dengan cepat. Satu, kudengar hyong menyangkal hyong punya pacar? Dua, aku melihatmu malam itu di depan Million Stars. Kenapa kau tidak menemui kami?"

Chungdae hyong melepas kacamata hitamnya dan menundukkan kepalanya. Aku tau ekspresi dia yang ini. Dia merasa bersalah.

"Sebenarnya aku... aku sedang dilarang ke Million Stars karena agensiku tau caf itu sedang bermasalah."

"Dan apakah itu alasan yang sama untuk tidak mengakui Choeun noona sebagai pacarmu?"

Baby I'm so lonely so lonely

I feel like I'm alone

I don't want to make it obvious to you

I'm used to just holding it in

Understand me

Leave me alone

Baby I'm so lonely so lonely

I feel like I'm alone

(Jonghyun & Taeyeon  - Lonely)

"Kau tau, aku sedang meniti karirku..."

"Apakah kau memikirkan karirmu lebih penting daripada Choeun noona?"

"Donghyun, aku..."

"Aku tak tau apakah Choeun noona melihatmu malam itu. Kalau iya, aku tak berani membayangkan betapa sakit hatinya, hyong."

"Aku... aku tau aku bersalah. Tapi aku juga berusaha membantu Million Stars. Aku..."

"Kau membantu Million Stars dengan menghindari tempatnya dan pemiliknya?"

"Donghyun, tolong jangan salah paham terus padaku seperti ini."

"Jadi apa yang hyong inginkan? Hyong mau aku percaya semua yang hyong lakukan adalah untuk kebaikan Choeun noona dan Million Stars? Hyong pikir kita sedang membaca naskah drama?"

"Aku memang mau kau percaya itu."

"Omong kosong, hyong. Aku melepasmu kali ini karena aku akan focus dengan Million Stars dulu, tapi aku akan terus mengamatimu."

Tidak akan ada manfaatnya marah-marah padanya sekarang. Itu hanya akan menghabiskan energiku.

"Ingat hyong, aku sudah sering memperingatimu untuk membuatnya bahagia. Aku akan mengambilnya darimu kalau kau tidak bisa membuatnya tersenyum."

Aku tak ingin melihatnya lagi ataupun mendengarkan penjelasan darinya lagi. Aku mau melihat dia melakukan langkah nyata. Hari ini benar-benar bukan hari yang baik untukku, kurasa aku ingin beli makanan enak dan ke Million Stars untuk diskusi dengan Bojin hyong dan Choeun noona saja... ah, itu kan? Aku cepat-cepat mengambil ponselku dari dalam saku jaketku dan nyaris menjatuhkannya karena terlalu buru-buru.

"Dongsun hyong. Rasanya aku melihat Eunyul noona. Tapi aku tidak tau dia dengan siapa. Dan dia kelihatannya sedang mabuk."

***

MIN DONGSUN'S POV

Aku tau berlarian di tengah licinnya tumpukan salju bukan hal yang bijaksana. Bahkan kakiku kadang terasa berat menerjang tumpukan salju, kadang memang aku sedikit terpeleset, tapi aku tidak peduli. Yang kupikirkan sekarang hanya Eunyul noona. Siapa yang dimaksud Donghyun? Dengan siapa Eunyul noona sekarang? Kenapa dia mabuk? Aku baru saja berencana ke apartemennya dan baru saja naik bus kesana ketika Donghyun meneleponku. Tapi untungnya lokasi yang ditunjukkan Donghyun tidak jauh dari apartemennya. Bukannya dia tadi bilang dia akan menemani halmeoni? Apakah noona berbohong padaku? Kurasa ini restoran dagingnya... dan mendadak sekali, aku ikut merasakan apa yang Donghyun rasakan ketika dia marah dengan sangat cepat (dia mendeskripsikannya dengan sangat detail padaku) dan rupanya kami memang bersaudara, karena aku juga merasakannya sekarang. Perasaan panas di sekujur tubuhku, kepalaku agak pusing, aku tidak mendengar suara apapun di sekitarku, nafasku memburu dan mataku panas. Aku mendobrak pintu dengan agak kasar dan aku tidak peduli itu. Kuangkat Eunyul noona yang sedang duduk (tapi dia setengah merosot dari kursinya) di kedua lengannya, lalu aku merangkulnya. Badannya berat sekali dan dia tertawa ketika melihatku.

"Oh... aku baru saja memikirkannya... dia disini. Tunggu, apakah ini bukan khayalanku? Dongsun? Hahaha... Dongsun?"

Aku bisa mencium bau alcohol yang kuat. Dia pastilah sangat mabuk sekarang. Dan aku memandang marah ke arah teman minumnya: Hyunbin-ssi.

"Mengapa Anda membuatnya mabuk?"

"Dia minum sendiri."

"Apakah Anda tidak tau dia tidak bisa minum?" tanyaku dengan suara yang keras.

"Apakah ini saat yang tepat bagimu untuk mengadiliku?" dia bertanya balik sambil memandangiku, "kau juga berbuat salah. Apa kau tau kau sudah membuatnya kecewa? Karena itulah dia minum."

"Apa? Apa yang kulakukan..."

"Itu berarti kau tidak bisa menjaganya dengan baik."

Aku benar-benar tidak mengerti apa yang sudah kulakukan hingga Eunyul noona harus minum-minum seperti ini.

"Tapi Anda tidak berhak mengadiliku juga. Ingat, Anda-lah yang terlebih dahulu menyakitinya."

"Itu hanya masa lalu."

"Jadi maksud Anda, karena semua itu sudah berlalu, Anda bisa dengan seenak hati kembali kepadanya? Harap Anda ingat, akulah pacarnya sekarang."

"Sebaiknya kau jangan menyakitinya dan membuatnya kecewa."

"Apa Anda sedang mengancamku? Apa Anda ingin kembali padanya jika terjadi sesuatu pada kami?"

Hyunbin-ssi memandangku tajam. Ingat, dia bukan dosenku di saat seperti ini.

"Aku tidak akan membiarkan Eunyul noona lari dariku."

Aku mengerahkan tenagaku untuk memapah Eunyul noona. Ya, aku tidak akan membiarkan Eunyul noona menjauh dariku. Aku akan melakukan apapun untuk membuatnya selalu di sisiku. Aku tak akan sanggup melihatnya bersama pria lain. Aku tidak biasanya egois begini, tapi Eunyul noona kadang membuat sisi lain yang ada pada diriku keluar begitu saja. Aku tidak membencinya, dia malahan membawa banyak warna pada hidupku.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun