Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [11]

20 Desember 2020   22:12 Diperbarui: 20 Desember 2020   22:14 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Kalau begitu aku akan menemani noona sebentar lagi juga. Mau tambah minumannya?"

"Asalkan minumannya tidak mahal."

Kami tertawa bersama. Aku baru menyadari tawaku yang kali ini adalah yang paling tulus dari semua tawaku malam ini.

***

HEO CHUNGDAE'S POV

Entah ini karena staminaku, karena suasana hatiku, atau karena cuaca yang memang semakin dingin, semuanya memberikan komplikasi yang tidak baik untuk tubuhku. Aku berhenti berlari beberapa meter dari Million Stars. Kafe itu terlihat gelap. Aku baru ingat noona bilang kafe akan ditutup lebih awal hari ini, untuk memberi para pekerja waktu beristirahat. Aku sendiri nyaris tidak beristirahat kecuali aku duduk di taksi sepanjang malam ini. Noona tak ada di apartemennya, juga tak ada di antara para penonton yang keluar dari bioskop. Satu-satunya kemungkinan adalah dia disini. Tapi kalau kafenya sudah tutup... apakah mungkin dia pergi ke tempat Eunyul noona? Ah benar, bagaimana mungkin aku melupakan kemungkinan itu? Dia pernah tinggal di tempat Eunyul noona ketika dia mendapat masalah dulu. Mungkin aku perlu mengecek kesana. Tapi sebelum aku berbalik, aku melihat seseorang keluar dari kafe yang rupanya tidak terkunci. Rupanya itu Bojin-ssi. Dia berjalan meninggalkan kafe tanpa mengunci pintunya, itu berarti masih ada orang di dalam. Apakah noona ada disana? Aku masuk ke dalam kafe dan suasana di lantai satu sepi dan hanya cahaya lampu temaram dari dapur yang dinyalakan. Itu artinya tak ada orang di lantai satu. Aku naik ke lantai dua dan melihat cahaya lampu berwarna kebiruan keluar dari sela pintu kantor Choeun noona. Aku yakin dia di dalam. Kuketuk pintu kantornya perlahan.

"Siapa?"

Suara noona terdengar parau, apakah dia menangis? Tapi tunggu, apakah sejak tadi kafe sudah kosong? Lalu apa yang dilakukan Bojin-ssi berduaan dengan noona? Tidak, aku tidak boleh berpikiran yang aneh-aneh. Aku percaya pada Choeun noona. Tapi aku sungguh tidak tenang. Aku tau aku bersalah padanya, tapi mengapa dia berduaan dengan Bojin-ssi seperti itu?

"Noona, ini aku."

Aku tidak dipersilakan masuk, tapi aku masuk begitu saja ke dalam. Choeun noona sedang berbaring di sofa, dengan selimut menutupi tubuhnya. Wajahnya agak kemerahan dan matanya terlihat agak sembab ketika dia balik menatapku. Tapi sedetik kemudian, dia membuang wajahnya dan memilih menatap sofa.

"Noona, aku... maafkan aku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun