Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [7]

29 November 2020   15:45 Diperbarui: 29 November 2020   15:48 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

  • BIG BANG -- If You
  • IU -- I Give You My Heart
  • Kim Seokjin -- I Love You
  • WANNA ONE -- IPU (confession version)
  • SUPER JUNIOR -- Let's Not
  • Standing Egg -- Little Star
  • Jonghyun & Taeyeon  - Lonely
  • ASTRO -- Love Wheel
  • TXT -- Magic Island
  • GOT7 -- Magnetic

HWAN EUNYUL'S POV

Aku menekan daerah belakang leherku yang pegal. Astaga, pastilah aku terlalu lama duduk di depan laptop. Sudah jam berapa ini? Aku berdiri dan mengintip ke luar jendela sejenak, aku mengenal langit di depan memancarkan cahaya temaram senja favoritku. Ternyata sudah hampir jam 7 malam sekarang. Pantas saja ruangan sangat gelap, aku bahkan tidak menyalakan lampu ruangan.

"Oh tidak!"

Aku mencari ponselku yang entah dimana, dan ternyata tidak ada di meja. Sejak jam 11 siang aku memang berada di kampus dan aku menjalani sesi training dan karena ada dokumen yang sangat menarik perhatianku, kukira aku akan selesai mempelajarinya sejam setelah rekanku yang juga menjalani training pulang, tapi ternyata aku molor hampir tiga jam. Dan sial, kemana ponselku waktu aku membutuhkannya? Aku benar-benar lupa kalau jam tujuh aku akan ke gereja bersama keluarga Min. bagaimana ini? Dongsun pasti berusaha mencariku. Aku menyalakan laptop yang tadi kumatikan dengan terburu-buru. Kali ini aku menyalakannya dengan terburu-buru juga.

"Apa? Kenapa? YA!!!"

Laptopku tak mau menyala. Aku menekan tombol power dengan frustasi, aku menusukkan charger kembali, siapa tau baterainya lemah, tapi baterainya tak mau mengisi. Ada apa ini? Ya sudahlah, kucabut laptop itu dan dengan tidak sabar kujejalkan ke dalam tasku dan menyambarnya bersamaan dengan tas selempang miniku. Aku akan menyusulnya ke gereja saja. Ah tapi tunggu dulu. Kuletakkan kembali laptopku ke sofa terdekat di ruang dosen ini, lalu aku menuju cermin besar untuk mengecek penampilanku. Untunglah aku mengeceknya karena maskaraku sedikit meleleh. Aku memperbaiki makeup-ku dengan kecepatan tangan seorang professional.

"Baik, kau cantik, Hwan Eunyul!"

Dan aku melanjutkan ketergesaanku dan menyambar tas laptop kembali dan mendorong pintu kaca yang berat ini. Ada apa lagi ini? Kudorong lagi pintu itu dengan kekuatan ekstra, tapi pintu itu tidak bergerak. Aku terkunci. Siapapun itu yang mengunci pintunya pastilah tidak melihat aku di dalam sini, salahku tidak menyalakan lampu ruangan, dan lagipula hari ini malam Natal, siapa sih yang mau tinggal di kampus sampai jam segini?

"Ya Tuhan, bagaimana ini, apa yang harus kulakukan?"

Kuletakkan tas laptopku dan tas miniku, kulepas jaket yang kupakai dan kudorong pintu dengan kedua tanganku, tapi pintu tetap terkunci. Dengan telapak tanganku kupukul pintu itu sambil berteriak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun