"Tunggu sebentar, aku akan menjenguk Chungdae," pintaku pada Donghyun dan Eunyul eonni.
Aku berharap luka Chungdae tidak parah. Aku tak peduli kalau 2B kehilangan satu wakil di taekwondo, Dongsun masih bisa melaju. Tapi kalau keadaan Chungdae begini...
"HEO CHUNGDAE! Park Saem, apa luka Chungdae tidak parah?" tanyaku pada Park Saem dari School Infirmary yang baru memeriksa kakinya.
"Kaki kirinya agak sedikit terkilir. Ada baiknya dia bertemu denganku sesudah jam 5 sore nanti. Untuk sekarang aku harus ke lapangan lagi. Tapi aku sudah memberinya pengobatan awal."
"Baik, terimakasih saem."
Aku segera duduk di samping Chungdae yang duduk dengan kaki kirinya diletakkan di atas bangku.
"Aku tersentuh miss sungguh perhatian padaku," ujarnya sambil tersenyum lebar.
"Kau masih bisa bercanda. Apa yang kau rasakan sekarang?"
"Agak baikan setelah digosokkan obat. Boleh aku turun lagi?"
Aku kembali merasakan keinginan hebat untuk memukul kepalanya.
"Kau sudah diganti."