Aku menolehkan kepalaku dengan lemah begitu dia sudah pergi. Oh ya, aku memang di kamarku. Aku bisa melihat ranjang di atasku, lalu perabotan kamarku.
        "Manshi sudah bangun."
        "Kalau begitu aku bisa pulang sekarang."
        Jantungku bereaksi ketika mendengar suaranya. Dia ada di luar. Dia tidak apa-apa.
        "Ngomong apa hyung? Kan daritadi hyung bolak-balik disini seperti bapak yang menunggui istrinya melahirkan," ucap sebuah suara yang lembut, tak lain tak bukan suara Sungmin.
        Sungmin yang baik hati ada disini juga.
        "Sana temui dia dulu, Shindong," tegas Yesung.
        "Dan tak boleh pulang malam ini. Kalau oppa sampai pingsan lagi di jalan, apa yang bisa kami pertanggungjawabkan pada orangtua oppa?" Tanya Yifang marah.
Dan berturut-turut aku mendengar ceramah Xili dan Aqian juga. Akhirnya pintu kamarku dibuka, dan aku melihat Sungmin mendorongnya masuk. Mendorong Shindong.
        "Manshi, aku senang kau sudah sadar. Tidak ada yang sakit, kan?" Tanya Sungmin perhatian.
        "Tidak ada. Gomawo, oppa," jawabku lemah.