"Tuan Choi, ini data yang baru saja kami dapatkan dari internet tentang perusahaan saingan kita. Menurut keterangan, mereka juga akan membuka cabang perusahaan fashion di Bangkok dalam waktu dekat," jelas sekretarisku, "detail selengkapnya ada dalam berkas ini."
        "Ne. letakkan saja."
        "Saya permisi, Tuan Choi."
        Aku masih bersikap tenang sampai aku pastikan dia sudah keluar ruangan. Aku menyambar berkas itu dengan mata terbelalak. Andwae... aku tidak boleh kalah cepat dengan mereka. Sepertinya yang punya insting bagus kalau pasar Bangkok sedang bagus bukan hanya aku, tapi juga mereka. Aku tidak akan membiarkan perusahaan kami kalah, walau sekalipun, pada perusahaan caliber rendah seperti mereka.
        "Yoboseyo... Kyu ah~ sauna? Mianhae... aku tidak bisa ikut, aku ada kerjaan yang mendesak... semuanya ikut? Tapi aku tidak bisa... mungkin lain kali saja sesudah kerjaanku ini beres, aku akan mentraktir kalian pergi spa," ucapku pada ponselku, "selamat bersenang-senang."
        Aku mendesahkan nafasku. Kyu pasti kecewa. Katanya mereka berkumpul untuk pergi sauna bareng. Jujur aku sudah lama tidak berkumpul dengan mereka, yang terakhir ya pergi panjat gunung, tapi itupun hanya sebentar, lalu aku harus pulang kantor lagi karena ada rapat direksi.Â
Aku merindukan masa-masa tiga tahun lalu. Waktu itu, aku belum menjadi direktur, hanya membantu appa sebagai asistennya; Henry masih belum ke Kanada; Hyuk, Heechul hyung, Kangin hyung, Leeteuk hyung dan Mimi belum kerja; juga KRYSD belum debut, kami sering main bersama dan makan di resto Hangeng hyung yang waktu itu masih diurus appanya.Â
Ternyata... waktu berlalu begitu cepat, dan semua sudah punya kegiatan masing-masing. Yah, beginilah kami, harus bertambah dewasa... Aku harus selesaikan semua ini secepatnya. Demi masa depan perusahaanku, dan juga... setelah ini semua berakhir, aku bisa bermain dengan mereka dan tidak membuat mereka kecewa lagi.Â
Padahal waktu KRYSD untuk berkumpul dengan yang lainnya sangat sedikit, tapi aku malah tidak bisa pergi dengan mereka sekarang. Tenanglah, chingudeul, aku tidak akan membuat kalian kecewa, aku akan berusaha... secepatnya... menjadi Choi Siwon yang kalian banggakan. Aish... inilah aku bencinya kalau bekerja menjelang musim dingin. Cuaca sejuk begini membuatku mengantuk dan gampang lelah. Aku tidak suka memakai pemanas ruangan kalau belum benar-benar musim dingin. Aku hanya mengandalkan kopi, dan sekarang aku lapar.
        "Tuan Choi, ada yang bisa kubantu? Anda kelihatan lelah," ujar sekretarisku.
        Aku sedikit kaget karena dia sudah memasuki ruanganku. Mungkin tadi dia mengetuk pintu terlalu lama dan tidak kujawab, jadi dia khawatir. Aku sedikit lelah memang, mataku agak berbayang sekarang. Aku melirik arlojiku, jam 7 lewat 10 menit.